MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Politeknik Negeri Malang (Polinema) melaksanakan program Global University Social Responsibility (GUSR) di Desa Wisata Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Dalam kegiatan ini Polinema berkolaborasi dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Temanya : Edukasi Ekowisata dan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari mulai Senin (23/6) lalu. Kegiatan GUSR mengangkat dua fokus utama, yakni pengembangan ekowisata dan peningkatan kesadaran pengelolaan sampah padat. Pada acara tersebut turut hadir Camat Poncokusumo memberikan sambutan, lalu acara dibuka oleh Direktur Politeknik Negeri Malang Ir. Supriatna Adhisuwignjo, S.T., M.T.
Penanggung Jawab kegiatan ini, Prof. Ir. Ratih Indri Hapsari, S.T., PhD, IPM menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata kontribusi Polinema kepada masyarakat khususnya dalam hal ekowisata dan solid waste atau pengelolaan sampah.
“Kegiatan ini kami harapkan dapat menghasilkan transfer knowledge, baik untuk mahasiswa Polinema yang terlibat, dan khususnya untuk warga Desa Wisata Gubugklakah,” terang Wakil Direktur Perencanaan dan Kerja Sama Polinema tersebut.
Kegiatan GUSR ini melibatkan Warga, perwakilan Pokdarwis, ibu-ibu PKK, serta pemuda desa. Lima belas dosen serta tenaga kependidikan dari UTM dipimpin oleh Prof. Dr. Johari Bin Surif, Director for Centre for Community and Industry Network UTM. Tak hanya itu, turut bergabung 15 universitas dan politeknik University Partners di Indonesia yang mengikuti acara ini. Diantaranya, Polban, PPNS, UBHINUS, Politeknik Ubaya, Poliwangi, Unitri, Politeknik Unisma, Universitas Tadalako, Polinema Kampus Kediri, Polinema Kampus Lumajang, Polteknaker, ITN Malang dan Poltani Pangkep.
Pada acara tersebut difasilitasi kegiatan pelatihan Digital Marketing untuk Ekowisata dan Pelatihan Kesadaran Sampah dan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan narasumber dosen dan mahasiswa dari Polinema, UTM, dan Politeknik Ubaya.

Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi pembuatan konten promosi wisata, serta praktik pemisahan sampah rumah tangga. Hasil konten yang dibuat peserta langsung diunggah di media sosial seperti Instagram dan TikTok sebagai bagian dari kampanye wisata digital. “Peserta juga melakukan tracking edukatif ke sekitar kawasan wisata Gubugklakah sambil membagikan media kampanye dan mendistribusikan tong sampah 3R kepada masyarakat,” terang Ratih.
Selain dua kegiatan dengan topik utama sebelumnya, kegiatan ini menghasilkan dua dokumen Letter of Committments, 15 Dokumen Implementation Arrangements antar perguruan tinggi di Indonesia, serta dokumen penguatan kerja sama antara Politeknik Negeri Malang dan UTM.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan hasil program dan sesi FGD (Focus Group Discussion) untuk membahas tindak lanjut program. Antusiasme masyarakat menjadi bukti bahwa kolaborasi internasional semacam ini membawa dampak langsung bagi pengembangan pariwisata lokal berbasis keberlanjutan serta pemberdayaan masyarakat. (imm)