.
Saturday, December 14, 2024

Kolaborasi Prodi Ilmu Komunikasi UMM dan Komunitas Republik Gubuk; Latih Siswa SD Tingkatkan Literasi Budaya

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Mahasiswa Praktikum Public Relations 3 Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menggelar workshop inspiratif. Mereka bekerjasama dengan Komunitas Republik Gubuk. Kegiatan ini digelar Sabtu (22/7) lalu, di RT 05/RW 05, Dusun Putukrejo Desa Kemantren Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.

Workshop inspiratif bertujuan untuk menyebarkan pesan literasi dan kreativitas kebudayaan, serta menciptakan kegiatan positif bagi anak-anak di desa setempat.  Lebih dari 100 siswa dari MI Sunan Giri yang antusias untuk mengikuti kegiatan. “Workshop ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengembangkan kreativitas dan mengeksplorasi kebudayaan lokal dengan cara yang menyenangkan,” ujar Dennise Reyza Putri Shekina, selaku Ketua Pelaksana.

Selain itu, kata dia, kegiatan ini untuk memperkuat edukasi budaya dan literasi bagi generasi muda, sehingga mereka dapat mencintai dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Workshop difokuskan pada seni ukir miniatur, agar sesuai dengan daya tangkap dan minat anak-anak.

“Mereka diperkenalkan dengan berbagai alat ukir kayu. Kemudian diajarkan tentang teknik potong kayu yang tepat dan cara memanfaatkan alat ukir dengan cermat,” katanya.

Lyhonk dan Menyeng, dua orang pemandu kegiatan, memberikan bimbingan personal kepada setiap anak. Keduanya membantu mereka dalam memahat bentuk-bentuk sederhana pada potongan kayu. “Kalian luar biasa. Setiap karya ukiran adalah cerminan dari imajinasi dan kreativitas yang tak terbatas,” ucap Lyhonk, mengapresiasi.

Workshop ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menciptakan karya ukiran sendiri, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi pengalaman dan berinteraksi satu sama lain.

Lalu, ada Workshop Pembuatan Topeng Bubur Kertas Malangan Khas Jabung. Anak-anak setingkat SD diajak untuk menciptakan topeng bubur kertas dari limbah kertas tak terpakai. Acara ini dipandu oleh Akin.

Dia memberikan penjelasan singkat tentang sejarah topeng bubur kertas dan bagaimana seni tradisional ini telah menjadi bagian dari identitas budaya di daerah mereka. Setelah itu, mereka diperkenalkan dengan berbagai teknik dasar dalam pembuatan topeng bubur kertas, termasuk bahan tambahan yang digunakan dan cara mencetaknya.

Selain itu, terdapat juga workshop Aeromodelling. Workshop ini memberikan panduan tentang teknik dasar penerbangan dan menginspirasi minat anak-anak dalam dunia penerbangan. Bahan-bahan yang digunakan dalam workshop ini juga berupa bahan bekas yang mudah didapatkan seperti kertas/gabus, karet, dan bambu.

Setelah mendapatkan pengetahuan dasar, saatnya bagi anak-anak untuk beraksi. Mereka mulai menciptakan pesawat model mereka dengan penuh semangat. Kertas dan gabus diubah menjadi sayap dan badan pesawat, karet digunakan sebagai penggerak, dan bambu sebagai rangka yang kuat.

“Ini merupakan cara asyik mengenalkan dunia penerbangan kepada anak-anak, selain itu juga melatih kreativitas anak-anak dengan memanfaatkan bahan bekas menjadi sebuah karya unik,” ujar JB, selaku pembimbing. (adv/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img