MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pegiat anak nasional Seto Mulyadi bersama Rumah Baca Cerdas Institute A. Malik Fadjar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) turut memeriahkan Festival Literasi Renjana Amerta Carita di Wisata Sumber Sira Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang, Minggu (14/9) lalu. Kolaborasi keduanya menegaskan komitmen nyata dalam memperingati International Literacy Day (ILD) 2025.
Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto tampil dengan gaya khasnya. Dia menyapa anak-anak penuh keceriaan dan mengingatkan pentingnya menumbuhkan minat baca sejak dini. Didukung penampilan seorang ventriliquist, suasana festival semakin riuh penuh tawa.
“Festival literasi seperti ini memberi ruang bagi anak-anak untuk bertemu buku sekaligus menemukan kegembiraan. Kami dengan senang hati berpartisipasi dan berharap Mobil Terbang dapat menjadi jembatan literasi yang dekat dengan masyarakat,” ujar Subhan Setowara, Direktur Eksekutif RBC Institute.
RBC menghadirkan Mobil Terbang (Bakti Terhadap Bangsa), mobil perpustakaan keliling yang membawa ratusan koleksi buku anak. Selama tiga hari, mobil ini menjadi ruang belajar sekaligus ruang bermain literasi bagi anak-anak dan keluarga.
Sejumlah pengunjung menyambut antusias. Uswah, guru pendamping peserta lomba mendongeng, mengaku anak didiknya begitu antusias saat berkunjung ke Mobil Terbang. “Biasanya anak-anak lebih betah melihat handphone, tapi di sini dia betah membaca. Bahkan minta saya untuk ikut datang lagi besok. Bagi kami, ini pengalaman berharga,” tuturnya.
Rangkaian kegiatan festival semakin kaya dengan pertunjukan seni anak, lomba mendongeng, hingga lomba mewarnai. Semua dirancang untuk menumbuhkan kepercayaan diri, kreativitas, serta kecintaan pada bacaan. Kehadiran Mobil Terbang RBC memperkuat suasana dengan menyediakan bacaan yang bisa langsung dinikmati anak-anak di lokasi.
Subhan menegaskan, RBC akan terus memperluas jangkauan Mobil Terbang ke berbagai wilayah. “Literasi adalah pintu masa depan, dan setiap anak berhak atas akses itu. Karena itu, Mobil Terbang akan terus bergerak menghadirkan bacaan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Kolaborasi Kak Seto dan RBC Institute dalam festival ini menjadi penanda penting bahwa gerakan literasi tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan komunitas, akademisi, orang tua, serta pegiat anak nasional adalah kunci agar literasi benar-benar tumbuh sebagai budaya bersama.(imm/lim)