MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Civitas Akademika Universitas Islam Malang (Unisma) bersama-sama Mbalah Kitab At-Tibyan karya KH. Hasyim Asy’ari. Acara ini dilaksanakan di Masjid Ainul Yaqin Unisma, bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) Malang Raya. Hadir sebagai pembicara atau pengkaji kitab, KH. Fahmi Amrullah Hadizq, Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng Jombang. Dihadiri Rektor, Wakil Rektor 1, Wakil Rektor 2 dan para dekan Unisma.
Wakil Rektor 3 Unisma Dr. Ir. H. Badat Muwakhid, M.P mengatakan Mbalah Kitab merupakan salah satu kajian rutin Unisma. Biasanya yang dikaji tentang Ahlussunnah Wal Jamaah. “Hampir setiap bulan ada kajian Mbalah Kitab. Kali ini kita bekerjasama dengan IKAPETE Malang Raya untuk mengkaji Kitab At Tibyan,” ujarnya.
Badat mengatakan, Kajian Kitab secara luring ini akan menjadi pemanasan sebelum kulihat luring dilaksanakan bulan depan. Dia berharap kajian ini menjadi pencerahan keilmuan bagi mahasiswa dan dosen serta jemaah yang ikut serta dalam kegiatan.
“Ini adalah kajian yang sangat penting. Akan banyak manfaat yang bisa digali dari kajian sehingga menjadi pencerahan bagi kita semua,” kata dia.
Sebelum Kajian Kitab dimulai, kegiatan diawali dengan istighosah. Badat mengungkapkan, di Unisma sendiri sudah ada kelompok dosen dan karyawan yang bernama Qolbun Salim. Kelompok ini rutin membaca istighosahnya Kyai Hasyim Asy’ari.
Hingga saat ini sudah lebih dari 50 orang yang tergabung. Pembacaan istighosah bertempat di rumah dosen secara bergantian.
Badat juga menyampaikan apresiasi kepada IKAPETE yang punya inisiatif mengadakan Mbalah Kitab. Menurutnya, Unisma bukan orang lain untuk IKAPETE. Banyak dosen dan mahasiswa Unisma yang merupakan alumni Tebuireng. “Bahkan rektor kami juga lulusan Tebuireng, dan kini dipercaya sebagai Ketua IKAPETE Nasional,” ujar Badat.
Sementara itu, KH. Fahmi Amrullah Hadizq menyampaikan materi tentang Silaturahmi salah satu bab yang dijelaskan dalam Kitab At-Tibyan. Dia menerangkan bahwa silaturahmi itu wajib. Perintah Allah dan rasulullah.
Yang tidak suka silaturahmi konsekuensinya tidak hanya di dunia. Tetapi juga di akhirat. “Yang memutus (silaturahmi) termasuk dosa besar. Seburuk-buruknya kejelekan memutus silaturahmi,” terang Gus Fahmi, sapaan akrabnya.
Terkait materi tersebut, Rektor Unisma Prof. Dr. Maskuri, M.Si ikut memberikan tanggapan. Menurutnya orang menjadi hebat karena banyak silaturahmi. Dibangun dengan dua dimensi, yakni vertikal dan horizontal.
“Keduanya memiliki kekuatan dahsyat. Silaturahmi ada semacam magnet.
Keinginan lebih dekat. Ini yang disebut sebagai husnul muamalah,” katanya.
Ketua Presidium Nasional IKAPATE ini menjelaskan, bahwa seseorang tidak akan menjadi husnul khatimah tanpa husnul muamalah. Maka silaturahmi wajib dibangun lebih dulu.
Karena selain itu, lanjut Pria yang juga Ketua Umum Forum Rektor PTNU ini, silaturahmi akan menghasilkan keberkahan. Berkah ditandai dengan ziyadatul khair, ziyadatul nikmah dan ziyadatus saadah.
“Maka saya mengajak seluruh civitas Unisma, dan alumni Tebuireng untuk menciptakan keberkahan di lingkungan sekitar. Tebar energi positif. Jauhkan energi negatif,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua IKAPETE Malang Raya Roisudin Bakri menyampaikan terimakasih kepada Unisma yang telah mendukung terlaksananya kegiatan Mbalah Kitab. Kegiatan ini akan menjadi agenda rutin tiga bulan sekali. “Ini kebanggaan tersendiri untuk Ikapate Malang raya. Kajian Kitab At Tibyan sangat penting dilakukan. Untuk merefresh kembali ke NU an kita, dan kembali pada pemikiran original Kiai Hasyim Asy’ari,” tandasnya. (adv/imm)