spot_img
Tuesday, June 24, 2025
spot_img

Komite Ekonomi Kreatif Kota Batu, Kukuhkan Komitmen Kreativitas Berdampak

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Komite Ekonomi Kreatif Kota Batu mengukuhkan komitmennya untuk menjadikan Kota Batu sebagai mercusuar ekonomi kreatif melalui peluncuran mantra kolektif “Kreativitas Berdampak.” Mantra ini bukan sekadar slogan, melainkan panggilan jiwa partisipatif untuk menciptakan inovasi yang berakar pada kearifan lokal, mendorong kesejahteraan masyarakat, melestarikan lingkungan, dan memperkuat identitas budaya Kota Batu.

Hal itu ditegaskan oleh Wakil Ketua Komite Herman Aga setelah digelar Retreat Komite Ekonomi Kreatif pada 3 Juni lalu bertema “Penguatan Visi dengan Kolaborasi dan Inovasi untuk Kreativitas yang Berdampak” di Wisata Dusun Kuliner Kota Batu.

Dalam acara itu mempertemukan perwakilan Hexa Helix—pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, media dan aggregator untuk merumuskan arah baru pengembangan ekonomi kreatif yang inklusif, kolaboratif dan berdaya saing.

“Dari hasil pertemuan ini menunjukkan bahwa Komite Ekraf adalah mitra strategis pemerintah untuk perubahan nyata. Dimana retreat ini menegaskan peran Komite Ekraf sebagai mitra strategis Pemkot Batu dalam merumuskan kebijakan, mengoordinasikan program lintas sektor dan memfasilitasi kolaborasi multi-pihak,” ujar Herman Aga kepada Malang Posco Media, Senin (9/6) kemarin.

Dengan pendekatan Hexa Helix, lanjut dia, Komite membuka ruang partisipasi komunitas dalam pengambilan keputusan publik dan memastikan bahwa ekonomi kreatif menjadi pilar utama pembangunan daerah.

“Kreativitas Berdampak bukan sekadar slogan, tetapi ajakan untuk mencipta dari akar budaya, dengan tujuan yang jelas yaitu peningkatan kesejahteraan, pelestarian lingkungan dan penguatan identitas daerah,” bebernya.

Ia juga menegaskan bahwa ekosistem kreatif di Batu harus tumbuh, membumi, meruang dan mewaktu untuk menciptakan perubahan yang nyata dan berkelanjutan. Dengan begitu kreativitas berdampak adalah seni pendekatan penghidupan yang lestari, yang tidak hanya indah tetapi juga bermakna.

Lebih lanjut, diungkapnya bahwa ekonomi kreatif di Kota Batu akan jadi tulang punggung baru Kota Batu. Terlebih ekonomi kreatif kini menjadi prioritas dalam rencana pembangunan Kota Batu dengan tiga sektor unggulan meliputi pertanian, koperasi dan UMKM, serta pariwisata.

“Tiga sektor itu akan disinergikan dengan 17 subsektor industri kreatif seperti film, musik, seni pertunjukan, media broadcasting, periklanan, kuliner, kriya, desain, aplikasi, permainan, dan seterusnya,” paparnya.

Sementara itu, Kepala BPSDA Pemkot Batu sebagai Sekretariat Bersama Komite Ekraf Kota Batu, Emilyati berharap bahwa sinergi ini bertujuan menciptakan ekosistem yang tumbuh, membumi, meruang dan mewaktu.

“Tentunya dengan mengoptimalkan potensi lokal untuk meningkatkan kontribusi terhadap PDRB, menciptakan lapangan kerja, dan memperluas akses pasar melalui business matching serta ekspor,” pungkasnya.(eri/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img