MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM), melalui Badan Pengawasan Internal (BPI), menggelar Workshop Penguatan Zona Integritas, di Gedung A6 Lantai 7, Ruang Ki Hajar Dewantara, Fakultas Ilmu Sosial, Kamis (12/6) kemarin. Hadir sebagai narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., dalam sambutannya, menekankan pentingnya membangun budaya kerja yang berlandaskan kejujuran. “Sebelum membangun institusi yang berintegritas, perubahan harus dimulai dari diri sendiri. Zona integritas tidak akan terwujud tanpa kejujuran dari setiap dosen dan tenaga kependidikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Hariyono mengkritisi adanya budaya feodalisme di kalangan aparatur sipil negara (ASN) yang kerap mengharapkan pelayanan alih-alih memberikan pelayanan. “ASN sejatinya bertugas melayani masyarakat, bukan dilayani,” tegasnya. Ia juga menyampaikan pentingnya dimensi struktural dalam membangun zona integritas yang kokoh di institusi pendidikan, termasuk UM.
Kegiatan ini mengusung tema “Menguatkan Komitmen, Mewujudkan Zona Integritas, Menuju Good University Governance.” Workshop ini dibuka secara resmi oleh Rektor dengan harapan UM dapat menjadi institusi percontohan dalam penerapan zona integritas yang tidak hanya memenuhi persyaratan formal, tetapi juga menanamkan kejujuran dalam budaya kerja sehari-hari.
Kegiatan ini menegaskan komitmen UM dalam mendukung reformasi birokrasi melalui implementasi tata kelola universitas yang baik (good university governance). “Dengan penguatan zona integritas, UM diharapkan dapat mempercepat pencapaian predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), sekaligus menjadi contoh bagi institusi pendidikan tinggi lainnya di Indonesia,” pungkasnya.(imm/lim)