MALANG POSCO MEDIA – Kalau 2045 Indonesia mencanangkan Indonesia Emas. Pertanyaannya, bagaimana kualitas udara di Malang Raya tahun 2045 mendatang? Persoalan ini harusnya juga menjadi agenda utama pemerintahan di Malang Raya. Karena faktanya kualitas udara, salah satunya di Kota Malang dari tahun ke tahun turun.
Data yang disampaikan Kabid Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, sesuai Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) harian, kualitas udara di Kota Malang masuk dalam kategori Baik atau ditunjukkan dengan warna hijau, yakni dalam rentang nilai 50 hingga 80.
Kategori Baik ini, artinya tingkat mutu udara sangat baik dan tidak memberikan efek negatif terhadap manusia, hewan, dan tumbuhan. Namun kondisi saat ini tidak lebih baik dibandingkan kualitas udara beberapa tahun lalu, yaitu 2010-2015.
Artinya secara nilai ada penurunan dari tahun ke tahun. Tentu kondisi ini mengkhawatirkan bila tidak ada upaya menjaga dan memantau kualitas udara di Kota Malang secara intensif. Karena efek kualitas buruk juga sangat berpengaruh pada kesehatan manusianya. Bagaimana menyiapkan generasi emas di tahun 2045 kalau kualitas udara dan lingkungannya justru buruk?
Salah satu penyumbang memburuknya kualitas udara adalah banyaknya kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Apalagi gas buangnya tidak memenuhi standar. Tentu gas buang ini yang berpotensi makin memperburuk kualitas udara karena memberikan pencemaran CO (karbon monoksida) dan CO2 (karbondioksida).
Karena itu, ke depan butuh kebijakan yang tegas soal kendaraan bermotor di Kota Malang dan Malang Raya. Kalau terus dibiarkan tanpa ada regulasi, maka meski terus dilakukan Uji Emisi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) minimal setahun sekali, namun bila jumlah kendaraannya makin bertambah, maka tak ada jaminan kualitas udara tetap baik. Yang terjadi justru memburuk dan makin turun kualitasnya.
Selain regulasi soal kendaraan bermotor, yang tak kalah penting adalah memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Malang. Dengan lingkungan yang hijau, setidaknya bisa membuat kualitas udara tetap baik, karena polusi kendaraan sulit dihindari. Apalagi industri juga makin tak terkendali.
Kualitas udara yang baik adalah harga mati bagi kehidupan manusia. Karena buruknya udara bisa mengancam kesehatan dan keselamatan manusia di masa depan. Cintai lingkungan, kurangi polusi dan terus menjaga agar alam tetap lestari. Mencintai bumi juga mencintai udara yang bersih.(*)