spot_img
Sunday, December 22, 2024
spot_img

Komitmen Ikut Berkontribusi Turunkan Angka Kebutaan, RS Hermina Tangkubanprahu Gelar Operasi Katarak Gratis

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, Malang – Memperingati Hari Penglihatan Sedunia 2024, RS Hermina Tangkubanprahu Malang menggelar Bakti Sosial Operasi Katarak selama bulan Oktober ini. Sebanyak 15 pasien ditargetkan menjalani operasi katarak secara bergantian mulai Rabu (9/10) hingga akhir Oktober mendatang.

Program bakti sosial operasi katarak ini menjadi perhatian RS Hermina Tangkubanprahu karena jumlah pasien baru yang mengalami katarak setiap tahun cukup besar, yakni 1:1000. Artinya jika warga Malang Raya berjumlah 3 juta, maka setiap tahunnya ada sekitar 3000 pasien baru yang mengalami gangguan mata tersebut.

“Kegiatan ini yang pertama kami gelar dan merupakan salah satu komitmen RS Hermina Tangkubanprahu untuk bisa berkontribusi menurunkan angka kebutaan yang bisa dicegah dengan operasi katarak. Program ini akan menjadi kegiatan rutin dari CSR RS Hermina Tangkubanprahu di setiap bulan Oktober setiap tahunnya. Mungkin ke depan, cakupannya akan lebih luas lagi hingga Kabupaten Malang,” terang Direktur RS Hermina Tangkubanprahu Malang, dr Wenny Retno Sarie Lestari, MMRS., FISQua.

Di hari pertama pelaksanaan bakti sosial ini, terpilih enam pasien yang telah lolos screening. Sebanyak lima pasien langsung menjalani operasi, sedangkan satu pasien masih membutuhkan waktu observasi lebih sebelum menjalani operasi. Sedangkan operasi untuk pasien lainnya akan digelar bertahap hingga akhir Oktober mendatang

Ketua Panitia Bakti Sosial Operasi Katarak RS Hermina, dr Sony Agung Santoso Sp.M (K), dalam bakti sosial ini, proses operasi katarak akan dilakukan satu persatu. Meski bertajuk bakti sosial, ia memastikan jika pelaksanaan operasinya dikerjakan sesuai dengan standart pelayanan maksimal yang biasa dilakukan oleh RS Hermina.

“Operasi katarak di RS Hermina ini menggunakan teknik Phacoemulsifikasi yang menggunakan mesin. Keuntungan menggunakan teknik ini lukanya hanya di bawah 3 mm, sehingga memungkinkan tidak perlu dijahit dan pasien bisa melakukan aktivitas hariannya pasca operasi. Teknik ini jugalah yang kami gunakan dalam program Baksi Sosial Operasi Katarak ini. Untuk tingkat keberhasilan operasi katarak saat ini dengan didukung teknologi canggih dan tingkat sterilisasi yang baik bisa mencapai 99%,” beber dr Sony.

Salah satu peserta Bakti Sosial Operasi Katarak, Agus mengaku sangat bersyukur bisa terpilih menjadi bagian program ini. Ia sudah lama mengalami mata katarak sehingga mengganggu aktivitas kesehariannya.

“Dengan mengikuti operasi katarak ini, saya bersyukur sekali. Semoga berhasil dan saya bisa kembali melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengaji dan khataman,” tuturnya haru. (nda)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img