MALANG POSCO MEDIA- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali mendatangi Stadion Kanjuruhan, Kamis (20/10) kemarin. Kali ini memeriksa CCTV Stadion Kanjuruhan menyusul adanya dugaan rekaman CCTV dihapus.
Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Mohammad Choirul Anam meninjau ruang teknisi CCTV. Lokasinya di sisi selatan pintu masuk utama Stadion Kanjuruhan. Bersama sejumlah tim, ia memeriksa langsung beberapa rekaman saat kejadian Tragedi Kanjuruhan.
Choirul Anam mengatakan, Komnas HAM ingin menggali fakta empiris soal dugaan terhapusnya rekaman CCTV di sejumlah titik di Stadion Kanjuruhan. Menurut Choirul, penggalian fakta sementara yang dilakukan pihaknya diperoleh temuan adanya kendala teknis pemasangan atau instalasi CCTV yang membuat kurang sinkronnya rekaman dan yang tersimpan.
“Kami minta penjelasan dari teknisi CCTV yang ada di stadion ini. Kami mendapatkan penjelasan kenapa kok ada yang disebut hilang dalam rekaman. Dijelaskan cukup detail,” kata Choirul Anam saat ditemui di Stadion Kanjuruhan, kemarin.
Dari hasil sementara yang didapat ada kendala sinkronisasi perangkat CCTV baru yang belum lama diganti. Di mana perangkat CCTV yang berada di titik parkir memang merupakan salah satu yang tidak tersimpan secara langsung rekamannya. Sebab sehari sebelum kejadian, Jumat (30/10), perangkat CCTV dipasang yang baru. Dan saat itu proses penyiapan konektivitas jaringan dan penyimpanan ke server utama belum rampung.
“Katanya yang hilang dihapus tiga jam itu tadi dijelaskan. Rekaman itu tidak ada akibat kameranya diganti hari Jumat. Karena ada pergantian CCTV instalasinya kan harus diinstal atau terkoneksi IP dan sebagainya, tetapi belum selesai hingga hari H,” ungkapnya.
Choirul menambahkan, hingga kini pihaknya masih melakukan penggalian fakta kepada operator CCTV. Saat periksa CCTV, Kasatreskrim Polres Malang AKP Donny Kristian Baralangi beserta anggotanya juga tampak hadir.
“Kami meminta penjelasan teknisi CCTV Stadion Kanjuruhan apakah benar ada kerusakan sehingga menyebabkan rekaman hilang. Semua hal tentang CCTV inilah yang sedang kami dalami. Apakah benar dihapus atau tidak,” imbuhnya.
Selain mengecek CCTV, ia juga bertemu dengan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Malang untuk membahas mengenai tiket pertandingan. Selain itu juga dokumen-dokumen penting lainnya.
Selain itu juga menyoroti masalah otopsi yang batal dilakukan. Kata Choirul, dirinya sudah membuat janji bertemu beberapa pihak terkait. Agendanya membahas mengenai problem pembatalan otopsi korban. “Mengenai ekshumasi, kami belum bisa menyimpulkan. Sebab, harusnya hari ini kami bertemu dengan pihak terkait namun pengecekan CCTV belum usai, jadi kami ubah jadwalnya,” tandas Choirul.(tyo/van)