MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Komunitas Misa Pagi (Kompag) Gereja Katedral Ijen Kota Malang punya tersendiri dalam memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Rabu (17/8) kemarin, usai misa pagi dengan seragam warna merah putih sekitar 75 orang menyanyikan lagu-lagu nasional di depan Gereja Katedral Malang.
Meski banyak anggotanya yang sudah berusia lanjut, tapi semangat mereka dalam menyanyikan lagu nasional tidak kalah dengan generasi muda yang juga ikut bernyanyi. Dengan mengibarkan bendera merah putih yang dipegangnya, mereka menyanyi dengan semangat. Sesekali dilakukan formasi dengan melibatkan satu anggota yang mengenakan kostum carnival Garuda. Ada sekitar 10 lagu yang mereka bawakan secara bersama-sama.
“Dengan menyanyikan lagu-lagu nasional ini diharapkan mampu untuk membangkitkan semangat rasa nasionalisme kita, khususnya kepada anggota Kompag. Mudah-mudahan juga yang lain juga tertular untuk membangkitkan jiwa nasionalisme di 77 tahun Kemerdekaan bangsa yang kita cintai ini,” kata Koordinator Kompag Yoseph Vianny Bambang Ratnadinata kepada Malang Posco Media.
Menurutnya, Kompag terbentuk dari para jemaat yang biasa hadir di misa pagi di gereja Katedral Ijen Malang. Di dalamnya tidak ada organisasi dengan susunan kepengurusan. Semua kegiatan dilakukan bersama-sama dengan semangat gotong royong. Termasuk menyanyi bersama lagu nasional dalam mengisi HUT ke-77 Kemerdekaan RI.
Dari 10 lagu yang dinyanyikan antara lain, Hari Merdeka, Berkibarlah Benderaku, Merah Putih, Tanah Air, Gebyar0gebyar, Garuda Pancasila, Satu Nusa Satu Bangsa, dan ditutup dengan lagu Padamu Negeri.
“Kami biasanya bergerak di bidang sosial dengan mengunjungi panti asuhan, berbagi nasi bungkus dan kegiatan sosial lainnya,” terangnya.
Menyanyi bersama lagu nasional juga diikuti Uskup Keuskupan Malang Mgr. Dr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm. Menurutnya, HUT Kemerdekaan RI merupakan hari raya. Karena itu bergembira bersama seluruh bangsa Indonesia.
“HUT ke-77 Kemerdekaan RI memiliki arti yang dalam bagi kami umat Katolik yang merupakan bagian dari bangsa Indonesia. Karena itu gereja Katolik menjadikan hari ini sebagai hari raya,” terangnya. (aim)