Wednesday, August 27, 2025

Kompromi-Kompromi Sound Horeg

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Sound horeg dikecam tapi juga dinantikan. Inilah dilema dan kenyataan sosial yang terjadi saat ini. Sebagian masyarakat mengecam karena sound horeg bising dan mengganggu kenyamanan karena suaranya yang keras. Tapi sebagian justru menanti dan sangat menikmati karena sound horeg adalah hiburan masyarakat.

Kegiatan-kegiatan karnaval dalam rangka bersih desa dan suroan di Malang Raya hingga saat ini tetap jalan. Termasuk persiapan nanti bulan Agustus, hari kemerdekaan. Bisa dipastikan karnaval akan berlangsung seru dan lebih heboh. Ini menjadi tantangan pejabat di pemerintahan daerah, terutama jajaran Polres dan Polresta di Malang Raya.

Sembari regulasi digodok pemerintah dan dewan masing-masing daerah, pelaksanaan kegiatan yang menggunakan sound horeg menjadi kewenangan penuh aparat kepolisian. Karena sound horeg sangat terkait dengan izin keramaian dan penyelenggaraan acara. Maka kepolisian lah yang bisa mengendalikan situasi sound horeg ini tidak menjadi polemik.

Kalau di Kota Malang sempat terjadi ricuh hingga viral di media sosial, namun di Karangploso, kegiatan yang menggunakan sound horeg bisa berlangsung tertib dan lancar. Bahkan aparat kepolisian mengapresiasi acara tersebut karena bisa berjalan sesuai dengan arahan dan tak sampai melanggar aturan.

Maka persoalan sound horeg bisa dikompromikan dengan masyarakat. Persoalan sound horeg akan bisa diterima bila penyelenggara dan peserta kegiatan taat dan patuh sama aparat kepolisian. Karena yang berhak memberikan izin dan membatalkan izin acara, apalagi yang melibatkan sound horeg, hanyalah kepolisian.

Kalau suara sound horeg tak bisa dihindari, maka yang bisa dikompromikan adalah, pertama volume atau peralatan sound horeg yang harus diturunkan kapasitasnya. Kedua, kalau itu acara bersih desa atau karnaval, hindari peserta menggunakan pakaian-pakaian yang sangat seksi, yang rawan penolakan masyarakat. Ketiga, yang tak kalah pentingnya adalah waktu pelaksanaan. Sebisa mungkin acaranya pagi-siang atau siang sampai sore hari saja. Tidak sampai malam. Kalau pun sampai malam, ada batas maksimalnya sampai jam 21.00 WIB. Bila kompromi-kompromi ini bisa ditaati masyarakat, terutama penyelenggara acara, maka keberadaan sound horeg masih diterima masyarakat.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img