Malang Posco Media, Sidoarjo – Tim gabungan harus menghadapi medan reruntuhan yang sulit di tengah upaya evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Kozhiny Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Gempa yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Rabu (1/10) dinihari dan getarannya terasa sampai area Ponpes semakin menambah sulitnya medan evakuasi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjend Suharyanto mengakui bila kondisi reruntuhan semakin parah akibat gempa. Hal ini membuat tim gabungan harus memperhitungkan lagi kondisi dalam melakukan penyelamatan.
“Kami bekerja 24 jam bergantian. Tapi reruntuhan semakin parah akibat gempa,” ujarnya.
Dia mengatskan, timnya gabungan akan berusaha maksimal menyelamatkan korban yang masih hidup. Setidaknya, dalam waktu 72 jam atau tiga hari, diprediksi masih ada korban yang bertahan.
“Tapi setiap langkah tindakan kami pasti akan dikomunikasikan. Kami terus mencari dan menyelamatkan anak-anak santri. Mudah-mudahan masih banyak yang selamat dalam evakuasi,” tambahnya.
Di Jawa Timur sendiri, tepatnya di 50 km tenggara Kabupaten Sumenep, pada Selasa (30/9) malam pukul 23.49 terjadi gempa. Gempa dengan kekuatan 6,5 SR ini dirasakan kuat sampai wilayah Sidoarjo. (ley)