MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Islam Malang (UNISMA) memperkokoh komitmennya untuk menjadi kampus kelas dunia. Melalui kegiatan konferensi internasional, Kampus Hijau ini menjadi wadah diskusi dan sharing ide-ide strategis dari para akademisi dan pakar dari berbagai perguruan tinggi luar negeri.
Kegiatan ini bernama The 1st International Conference on Biological Technology for Sustainable Nature. Konferensi Internasional ke-1 tentang Teknologi Biologi untuk Alam Berkelanjutan. Diselenggarakan di Gedung Utsman bin Affan UNISMA, Sabtu (20/9) lalu.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Rektor UNISMA, Prof. Drs. Junaidi, M.Pd., Ph.D. Hadir secara daring melalui live zoom sebagai keynote speaker, Menteri Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq. “Kami menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan partisipasi para presenter serta para partisipan yang aktif bergabung dalam kegiatan ini. Melalui konferensi ini kita memperkuat networking dan semangat kolaborasi internasional,” ucapnya saat sambutan.
Dia menegaskan Unisma terus berkomitmen untuk mencapai cita-cita menjadi kampus kelas dunia. Karena itu seluruh program berarah pada internasionalisasi. Seperti joint research, students exchange, lectures exchange, pengabdian masyarakat internasional, konferensi internasional dan sebagainya.
“Kami terus memperkuat kolaborasi dengan perguruan tinggi di luar negeri.
Termasuk diantaranya, kolaborasi dalam kegiatan ini. Kita bersama-sama sharing ide-ide aktual untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan institusi,” tuturnya.
Konferensi internasional bertema : Probing Valuable Bio-Technology for Sustainable Nature. Fokus pembahasan artikel dalam kegiatan konferensi meliputi Fundamental Biological Sciences, Biotechnology, Biomedical and Pharmaceutical Sciences dan Biodiversity and Environmental Sustainability.
Beberapa presenter yang menyajikan makalahnya antara lain Prof. Dr. Mulyoto Pangestu, Ph.D dari Australia,
Prof. Bin Huang, Ph.D., Taiwan, Prof. Anelle Petrissans dari Prancis, Prof. Delvac Oceandy, MD, Ph.D dari Inggris, Dr. Miao Quo dari UK dan Prof. Dr. Nour Athirot AS, SSL, M.Kes dari UNISMA Indonesia.
Panitia Acara Konferensi Internasional, Ahmad Syauqi mengatakan, terdapat tujuh presentator dan 50 partisipan yang bergabung dalam kegiatan yang digelar secara hybrid ini. Untuk bisa bergabung dalam konferensi pihak komite ilmiah melakukan screening abstrak terlebih dulu. Dengan tujuan untuk seleksi kelayakan artikel.
“Karena ada beberapa artikel yang subyeknya itu belum jelas. Kemudian hasil-hasil dari penelitiannya masih belum bisa diungkapkan. Hanya sampai pada metode maupun penjelasan singkat tetapi hasilnya belum diungkapkan. Sehingga dari hasil screening ditolak,” terang Dosen Bioteknologi Dasar FMIPA ini.
Artikel dari civitas akademik Unisma sendiri berasal dari beberapa fakultas. Diantaranya Fakultas MIPA, Pertanian, Peternakan dan Teknik. Beberapa yang dari Fakultas Teknik merupakan hasil kolaborasi dengan dosen Biologi. Sehingga artikel mereka sampai pada Bioteknologi. (imm/sir/aim)