MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Staf kongres Amerika Serikat mengapresiasi proses dan sistem Moderasi Beragama di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Melalui Kementerian Luar Negeri, mereka berkunjung dan menyaksikan langsung praktik moderasi beragama di Kampus Putih. Rombongan ini sekaligus mengunjungi American Corner yang ada di UMM, pekan lalu.
American Corner sekaligus menjadi wadah diskusi mereka tentang moderasi beragama. “Diskusi ini membahas bagaimana moderasi Islam yang ada di UMM serta melihat seperti apa penerapannya di tengah berbagai mahasiswa dan kalangan akademik yang memiliki latar belakang budaya dan agama yang berbeda,” kata M. Salis Yuniardi, P.hD, selaku wakil rektor IV UMM.
Adapun moderasi Islam menjadi sorotan dalam upaya memperkuat toleransi dan kerukunan di tengah keberagaman di masyarakat. Konsep yang mengedepankan keseimbangan, menghindari ekstremisme, dan menghargai perbedaan ini dinilai relevan untuk menjawab tantangan zaman sekaligus menjaga persatuan.
Dalam sambutannya, Salis tak hanya mengenalkan UMM secara umum. Namun juga menjelaskan bahwa UMM tak hanya moderat, tapi juga merupakan kampus Islam yang progresif. Selain itu UMM memberikan contoh hasil dari moderasi Islam yang berhasil dilakukan dalam program deradikalisasi yang terjadi. Termasuk apa yang terjadi pada Ali Fauzi, mantan anggota jaringan terorisme Bom Bali. “UMM tidak hanya sekadar menerapkan moderasi beragama, juga progresif untuk bisa mengatasi berbagai tantangan,” katanya.
Sejalan dengan hal tersebut, Prof. Gonda Yumitro, Ph.D. selaku pakar penelitian tentang deradikalisasi dan tindakan terorisme, menjelaskan bahwa terorisme tidak hanya terkait ideologi sebagai faktor utama. Namun juga bisa dilatar belakangi faktor kurangnya keilmuan akan Islam, faktor ekonomi, serta faktor lainnya yang lebih kompleks. Terlebih lagi tujuannya bukan untuk menghilangkan nyawa seseorang, namun untuk menyebarluaskan ketakutan di masyarakat.
“Selama 13 tahun saya meneliti, banyak sekali latar belakang yang lebih kompleks terkait alasan mereka terjun ke terorisme dan bagaimana pola mereka menyebarkan ketakukan ke masyarakat. Baik itu secara langsung maupun melalui media sosial,” Ujar Gonda.
Terakhir, para delegasi kongres Amerika Serikat menyambangi American Corner yang ada di UMM serta Campus Tour. Ini sebagai upaya untuk lebih mendekatkan dengan lingkungan dan suasana akademik yang ada di UMM. (imm/lim)