MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Polri hingga saat ini belum memberikan konfirmasi terkait jenis gas air mata yang digunakan dalam tragedi Kanjuruhan. Hal itu kemudian didesak oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), agar Polri segera terbuka terkait penggunaan gas air mata.
Sekjen Federasi KontraS Andy Irfan menyampaikan bahwa ada fakta penyebab kematian dalam tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata. Beberapa korban ini diketahui terpapar asap gas air mata, hingga lemas.
“Sangat banyak fakta di lapangan menunjukkan ratusan orang yang meninggal itu, tergeletak lemas di tribun saat mereka belum bisa keluar. Dalam hal ini kami bisa menduga, bahwa mereka meninggal diindikasikan akibat asap gas air mata,” ungkapnya.
Andy mendorong pihak kepolisian agar segera menyampaikan secara terbuka kepada publik. Khususnya terkait informasi jenis senjata gas air mata yang digunakan saat tragedi Kanjuruhan. “Sampai saat ini, polisi belum merilis gas air mata yang digunakan itu jenis apa saja. Tentu saja terbukanya informasi terkait hal ini, sangat penting untuk membuka apa penyebab utama kematian ratusan penonton,” jelasnya.
“Sejumlah selongsong gas air mata telah kami temukan. Memang sebagian ini tercantum data selongsongnya. Namun ada sebagian yang tidak ada datanya. Untuk warna selongsong gas air mata yang ditemukan itu, ada yang hijau, merah, serta kuning,” lanjutnya. (rex)