Serang Warga di Gang, Sejumlah Orang Luka
MALANG POSCO MEDIA- Konvoi oknum pesilat bentrok dengan warga. Kejadian di Jembatan Sukun Kota Malang, Minggu (7/8) dini hari itu mengakibatkan sejumlah orang luka. Polisi kini bertindak tegas, melarang konvoi pesilat di Kota Malang. (baca grafis di Koran Malang Posco Media)
Kejadian itu bermula dari warga yang terganggu dengan aksi rusuh rombongan oknum pesilat, yang melintas Jembatan Sukun dan Jalan Sudanco Supriadi. Informasi yang dihimpun, terjadi sekitar pukul 03.30 WIB.
Warga sedang beristirahat terusik suara bising kendaraan rombongan oknum pesilat. Seorang warga mencoba mengingatkan. Bukannya menghentikan aksinya, rombongan konvoi malah menantang dan menghampiri warga yang mengingatkan.
Warga tersebut diketahui bernama Faisol, berusia 17 tahun. Ia dihajar oleh rombongan. Kemudian ditolong Mustofa, 30 tahun, namun gagal.
Mustofa sempat kabur ke Jalan Sudanco Supriadi Gang Keramat Kecamatan Sukun. Rombongan yang melihat Mustofa lari lalu mengejar dan masuk ke dalam gang.
Sekitar pukul 04.10, rombongan keluar gang. Kemudian menyerang pengguna jalan yang lewat. Mengetahui itu, warga langsung keluar dan mencoba mengejar rombongan oknum pesilat itu.
Salah seorang warga sekitar Tri Setiawan mengatakan saat itu, tiba-tiba datang rombongan dari arah utara menuju ke selatan. Mereka naik motor.
“Jumlah sekitar 100 orang, kemudian konvoi atau arak-arakan. Nah, saat di jalan itu tiba-tiba mereka melempari batu dan bata ke rumah warga sekitar. Karena itu, warga langsung merespon,” jelasnya.
Bahayanya, ada beberapa anggota rombongan yang membawa senjata tajam. Bahkan, mereka membawa dengan cara menyeret di aspal. Seolah-olah, menantang warga di lokasi kejadian.
Menurut dia warga dan rombongan oknum pesilat sempat beradu argumen hingga baku pukul.
Keributan terus memanas, akhirnya salah satu warga melaporkan ke petugas kepolisian. Personel Polresta Malang Kota dan Polsek Sukun langsung menuju ke lokasi.
Ketua RT 8 RW 3 Kelurahan/Kecamatan Sukun Yuli Budiono mengakui adanya kejadian itu. Yuli mengatakan, kejadian ini hampir mirip dengan yang terjadi beberapa waktu lalu. Dirinya tidak mengingat pasti waktunya. “Sekitar tahun 2017 dan 2019 kalau saya tidak salah ingat,” imbuhnya.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengaku anggotanya sedang melakukan penyelidikan. Selain itu, pihaknya sudah menerjunkan anggota untuk mendalami kejadian tersebut.
“Kami juga sudah melakukan sterilisasi di lokasi. Korban, telah dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Buher ini mengaku siap mengusut tuntas kejadian tersebut. Apalagi apa yang dilakukan rombongan adalah pengroyokan dan pengerusakan terhadap bangunan milik warga.
“Tentu, kami akan mencari pelakunya dan kami proses. Kami saat ini masih mendalami dan melakukan penyelidikan lebih lanjut, untuk mencari tahu duduk permasalahannya,” jelasnya.
Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan mengatakan, selain dua korban dari warga, saat ini ada tiga korban luka-luka. Karena kondisi lukanya cukup parah, ketiga korban telah dibawa ke RSSA Malang untuk mendapatkan penanganan medis.
“Saat ini, kami masih mengambil dan mendalami keterangan para saksi. Proses hukum tetap berjalan, karena selain ada korban luka-luka, mereka juga melakukan pengerusakan bangunan yang ada di sekitar lokasi,” tegasnya. (rex/van)