MALANG POSCO MEDIA- Luapan kegembiraan Aremania berlanjut hingga Senin (18/7) kemarin. Mereka bahkan menjemput trofi Piala Presiden 2022 dan tim Arema FC sejak dari pintu keluar Tol Singosari di Karanglo.
Setelah menjemput tim kebanggaan Aremania itu, iring-iringan kendaraan berlanjut. Menggunakan motor dan mobil mereka mengantar hingga ke mes pemain di daerah Griyashanta Soekarno-Hatta Kota Malang.
Pesta kemenangan berupa konvoi kemarin tanpa huru hara. Kendati sempat terjadi kemacetan tapi cepat terurai lantaran petugas tanggap. Apalagi Aremania berusaha tertib.
Aremania Licek pun ikut memeriahkan. Seperti putra dari Ahmad Syahri dan Susanti yang ikut merayakan momen bahagia ini.
“Kami berangkat dari rumah di Pakis Kembar pukul 10.00 sampai sekitar pukul 11.00. Memang kami sekeluarga suka Arema FC. Kalau saya bahkan sejak masih lajang,” ungkap Ahmad Syahri.
Kesuksesan di ajang Piala Presiden 2022 ini diharapkan bisa dilanjutkan di gelaran Liga 1 mendatang. “Kami berharap bisa bermain lebih bagus lagi. Karena kadang permainannya masih kurang greget. Semoga Arema FC bisa sukses di Liga 1 nanti,” harapnya.
Semarak konvoi Aremania hampir dirasakan di seluruh sudut Kota Malang. Berdasarkan pantauan, Aremania meramaikan penyambutan tim besutan Eduardo Almeida di beberapa lokasi.
Seperti di Jalan Borobudur, Jalan Soekarno-Hatta (Soehat), Jalan Mayjen Pandjaitan, Jalan Besar Ijen, Jalan Semeru dan Jalan Kawi. Selain itu Aremania juga memenuhi Jalan Tugu (seputar Balai Kota Malang) dan Jalan Trunojoyo.
Namun pesta kemenangan Arema FC itu lekas berakhir. Polisi segera bertindak tegas. Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan menegaskan konvoi hanya berlangsung kemarin. Mulai Selasa (19/7) hari ini polisi bertindak tegas.
Alasannya selama pandemi tidak diizinkan adanya kegiatan massa di jalanan. Itu termasuk konvoi yang dilakukan Aremania meskipun untuk merayakan kemenangan di Piala Presiden 2022 lalu.
“Karena kalau konvoi ini, banyak pelanggaran dan hal yang merugikan. Seperti tidak memakai helm, menghalangi arus lalu lintas dan menyebabkan kemacetan, penggunaan knalpot brong, serta rawan terjadinya senggolan yang berdampak keributan,” jelasnya.
Ia mengingatkan konvoi kemarin merupakan terakhir kalinya. Sosialisasi sudah dilakukan bersama perwakilan Aremania di masing-masing korwil.
“Kami sudah sosialisasi. Dari pihak manajemen juga sudah tidak menyarankan adanya konvoi atau arak-arakan. Selanjutnya apabila terjadi lagi, kami tidak akan segan menindak. Khususnya bagi yang melanggar aturan, seperti tidak memakai helm atau yang menggunakan knalpot brong,” tegasnya. (rex/van)