MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sehari menjelang cuti, Bupati Malang HM Sanusi menyelesaikan tugas-tugasnya. Salah satunya adalah menyerahkan kendaraan operasional untuk pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Selasa (24/9) pagi kepada perwakilan PKH di Pringgitan Pendopo Agung Kabupaten Malang.
Dia mengatakan kendaraan yang diserahkan kepada pendamping PKH ini untuk operasional. “Itu programnya Dinsos. 33 koordinator pendamping PKH itu dibantu untuk kendaraan operasional,” katanya. Sanusi berharap dengan kendaraan operasional para pendamping ini semakin detail untuk melaksanakan tugas di lapangan.
Sanusi mengatakan secara tugas, pekerjaan pendamping PKH bukan hal yang mudah. Selain terus melakukan pendataan, mereka juga harus memberikan edukasi dan sosialisasi, sekaligus mengubah pola pikir masyarakat.
“Warga yang masuk dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) sebagai penerima bantuan pemerintah ini harus diedukasi secara terus menerus. Diubah pola pikirnya, sehingga mereka yang miskin ini bisa graduasi menjadi masyarakat mandiri,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang, Pantjaningsih Sri Redjeki mengatakan ada 36 pendamping PKH yang menerima bantuan motor operasional. Dengan rincian tiga orang pendamping PKH Koordinator Kabupaten Malang, dan 33 pendamping PKH Koordinator Kecamatan.
“Sifatnya operasional atau pinjam pakai. Jadi pendamping PKH yang nanti tidak lagi menjadi pendamping, maka wajib mengembalikan kendaraan operasional itu kepada Pemkab Malang,” katanya. Panja mengatakan, program motoe operaional untuk pendamping PKH ini karena pertimbangan medan jalan.
Menurut di medan jalan di kabupaten Malang tidak semuanya mulus. Sehingga dengan motor operasional ini, mereka para pendamping bisa lebih semangat bekerja. “Total pendamping PKH di Kabupaten Malang ini jumlahnya 259. Tapi tidak semua mendapatkan,” ungkapnya.
Terpisah, Lutfiyatul khasnah pendamping PKH Koordinator Kecamatan Ngajum mengaku senang dengan adanya motor operasional tersebut. Lutfi mengatakan jika sebelum ada motoe operasional tersebut dirinya bekerja menggunakan motor sendiri.
“Ngajum ini wilayahnya sangat berliku-liku. Selama ini pakai motor sendiri. Nah dengan motor operasinal ini kami akan lebih bersemangat,” katanya. Di Ngajum sendiri dikatakan ada 1.900-an warga yang menerima bantuan dari pemerintah pusat. (ira/mar)