MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Sebanyak 880 truk dibutuhkan untuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Kabupaten Malang. Truk nantinya digunakan untuk mengangkut hasil potensi desa seperti padi dan tebu.
Jumat (25/4) kemarin, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono datang ke Ponpes An – Nur II Kecamatan Bululawang dalam kegiatan program ketahanan pangan sektor pertanian tebu berbasis koperasi desa.
Wamenkop menjelaskan data yang ia peroleh dari Pemkab Malang per hari kemarin bahwa, telah disahkan akte proses pembentukan Kopdes Merah Putih sebanyak 220 dari 378 desa se-Kabupaten Malang.
Ia juga menjelaskan bahwa sudah mulai banyak kabupaten maupun kota lainnya yang sudah mulai terbentuk Kopdes Merah Putih.
“Tapi Kabupaten Malang ini sudah terbanyak melakukan proses pembentukan Kopdes Merah Putih,” kata Wamenkop Ferry.
Kopdes Merah Putih nantinya menjalankan kegiatan simpan pinjam, toko atau ritel, apotek desa dan klinik desa, pergudangan, serta kegiatan penyediaan truk untuk logistik dan transportasi.
Kopdes Merah Putih ini sedang dimatangkan oleh Kementerian Keuangan untuk fasilitas pembiayaan maupun skemanya. Wamenkop menyampaikan Kopdes Merah Putih diharapkan bermanfaat bagi masyarakat desa.
“Bisa mengatasi pengangguran, mengatasi angka kemiskinan di pedesaan, bisa menghilangkan praktek rentenir dan pinjaman online,” kata Wamenkop.
Ia menambahkan bahwa masyarakat yang terlibat dalam Kopdes Merah Putih nantinya dilakukan musyawarah desa terlebih dahulu.
“Kemudian menyusun kepengurusan, pengawas, pengurus bahkan juga akan ditunjuk pengelola atau manajer,” tandasnya.
Bupati Malang, HM Sanusi mengatakan memang menjadi kebutuhan masyarakat untuk peningkatan ekonomi melalui wadah Kopdes Merah Putih sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, akan banyak fasilitas yang akan disalurkan.
“Yang diprioritaskan sepertinya soal distribusi angkutan, mau diberikan terlebih dahulu,” kata Bupati. Truk yang dibutuhkan di Kabupaten Malang untuk Kopdes Merah Putih sebanyak 880 truk dari 390 desa yang ada di Kabupaten Malang.
“Ya, 390. Jadi kalau masing-masing desa dapat dua truk, ada 880 truk. Truk bisa mengangkut tebu, padi, dan bisa mengangkut hasil-hasil dari desa itu.” kata Sanusi.
Ia berharap desa yang belum membentuk Kopdes Merah Putih untuk segera dibentuk. Sanusi menargetkan akhir Mei seluruh desa sudah selesai terbentuk.
Sanusi menegaskan Kopdes Merah Putih dengan Bumdes tidak akan tumpang tindih. Sebab, segmentasi dan usahanya berbeda.
“Tidak tumpang tindih. Karena ini berbeda, segmennya berbeda, usahanya berbeda juga. Tidak ada persaingan, tapi nanti saya berharap bisa kerjasama,” katanya. (den/jon)
-Advertisement-.
