spot_img
Wednesday, May 8, 2024
spot_img

Kopi Moekti; Usung Konsep Rumahan Industrial, Tawarkan Kopi Lokal

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Mengusung konsep rumahan industrial, Kopi Moekti hadir menjadi alternatif café dengan suasana santai seperti di rumah sendiri. Menariknya café ini menawarkan kopi lokal asli Malang yang sudah punya nama yaitu Kopi Sido Moekti.

Cafe ini dikelola Rizal Adi (33) yang sebelumnya bergelut dengan pekerjaan media selama 10 tahun. Akhirnya banting setir mendirikan sebuah cafe pada awal tahun 2019 di Jalan Madyopuro 1-A No. 12, Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Cafe buka setiap hari pukul 08.00 sampai pukul 24.00 WIB.

NYAMAN: Pelanggan yang datang dibuat nyaman dengan merasakan suasana seperti di rumah sendiri.

“Cafe ini saya bangun dengan konsep rumahan industrial. Saya tidak memperkerjakan orang, tapi saya langsung layani pelanggan agar saya dengan pelanggan dapat menjadi lebih dekat, makanannya pun dibuatkan langsung oleh ibu kandung saya dengan cita rasa seorang ibu. Bahkan saya tidak jarang mengobrol dengan para pelanggan di sini,” ucap Rizal Adi.

Rekomendasi olahan kopi di café ini ada kopi susu, kopi item dan es kopi susu. Untuk makanan rumahan tergantung dari masakan rumahan yang sedang dibuat pada hari tersebut. Ada penyetan tempe tahu atau nasi ala moekti.

Untuk harga kopi mulai dari Rp 6.000 sampai Rp 13.000. Makanan rumahan mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu. Untuk camilan ada kentang, tempe hingga menjes dengan harga semuanya Rp 8.000. Selain itu juga tersedia WiFi dan musala bagi pelanggan yang ingin salat.

“Karena di Malang Raya ini kopi lokal dulunya tidak memiliki coffee shop, seperti di Bali ada kopi binneka jaya yang tua dan mempunyai coffee shop. Dari situ terinspirasi membuat coffee shop dengan memakai kopi lokal dari Sido Moekti hingga saat ini. Saya juga ikut senang, karena sekarang di Malang Raya sudah banyak roastery yang mengangkat kopi lokal Malang,” tegas Ical panggilan akrabnya.

Lebih lanjut, Ical mengaku di tempatnya sering diadakan hunting foto dari Komunitas Foto Indonesia (KFI). Selain itu pelanggan juga bisa mengadakan kegiatan seperti arisan, rapat dan lain-lain. Tidak dipungut biaya sewa, tetapi hanya biaya token dan makanan yang dipesan.

“Sebagai seseorang yang bekerja sendiri, saya berusaha enjoy dan tidak ingin dibuat susah, karena bekerja sendiri lebih fleksibel dan tidak ada tekanan. Terkadang juga terdapat beberapa pelanggan yang masih susah menemukan tempat ini,” ungkap Ical.

“Harapannya Kopi Moekti bisa menjadi rumah kedua bagi pelanggan, dan warga Malang Raya harus benar-benar bangga dengan kopi lokal Malang, karena saya sendiri merasakan kopi lokal lebih enak dari kopi sachet dan tidak kalah nikmat dengan kopi lokal dari daerah lain,” lanjutnya kepada Malang Posco Media. (dan/bua)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img