Kota Malang Kebagian Rejeki Tamu Hotel
MALANG POSCO MEDIA– Malang Raya masih jadi magnet besar wisatawan selama libur lebaran. Terutama di Kota Batu dan Kabupaten Malang. Kota Malang pun kebagian rejeki tinggi hunian hotel dan restoran.
Jumlah tingkat okupansi dan kunjungan wisatawan ke Kota Batu terbilang cukup tinggi selama libur lebaran tahun ini. Selama 22 Maret – 5 April 2025 jumlah sementara kunjungan wisatawan pada usaha jasa akomodasi dan usaha jasa Daya Tarik Wisata (DTW) sejumlah 516.072 kunjungan wisatawan.
Jumlah itu disampaikan Kepala Disparta Kota Batu, Onny Ardianto.
“Untuk data kunjungan wisatawan pada usaha jasa akomodasi dan usaha jasa DTW sementara ini yang telah masuk masih 81,18 persen. Jumlah data tersebut masuk pada 22 Maret – 5 April. Sehingga masih bisa bertambah di sisa dua hari ini tanggal 6 dan 7 April,” ujar Onny kepada Malang Posco Media, Minggu (6/4) kemarin.
Adapun data kolektif tersebut di dapat dari okupansi 90 Jasa Usaha Akomodasi/Hotel dan 45 Daya Tarik Wisata. Dengan pengecualian wisatawan yang berkunjung di jasa usaha kuliner seperti resto, kafe hingga rumah makan. Serta tidak termasuk data wisatawan yang berkunjung di jasa usaha homestay atau vila karena paguyuban belum melaporkan.
“Dari hasil rekap sementara kunjungan wisatawan di 91 jasa usaha akomodasi dan 45 DTW di Kota Batu sampai tanggal 5 April 2025 pukul 19.30 WIB, diperoleh data total kunjungan wisatawan sementara pada usaha jasa akomodasi sejumlah 36.598 kunjungan wisatawan atau nilai okupansi harian sejumlah 63.86 persen dari prosentase data usaha jasa akomodasi yang sudah masuk secara keseluruhan 89.66 persen,” bebernya.
Sedangkan untuk total kunjungan wisatawan sementara pada usaha jasa DTW sejumlah 479.474 kunjungan wisatawan. Dengan prosentase data DTW yang sudah masuk secara keseluruhan 77.76 persen.
“Sehingga grand total sementara kunjungan wisatawan pada usaha jasa Akomodasi dan usaha jasa Daya Tarik Wisata sejumlah 516.072 kunjungan wisatawan dari data masuk 81,18 persen,” paparnya.
Sementara untuk lima DTW dengan nilai kunjungan tertinggi mengacu data yang sudah masuk adalah Alun-Alun Kota Batu dengan total kunjungan 312.470 kunjungan wisatawan. Kedua Desa Wisata Sidomulyo total kunjungan 59.107 kunjungan wisatawan, ketiga Jawa Timur Park 2 dengan total kunjungan 21.331 kunjungan wisatawan.
Selanjutnya kunjungan tertinggi ke empat adalah Jawa Timur Park 3 dengan total kunjungan 20.716 kunjungan wisatawan tertinggi kelima Taman Rekreasi Selecta dengan total kunjungan 17.029 wisatawan.
“Untuk top lima jasa usaha akomodasi dengan jumlah kamar terjual tertinggi sesuai data yang sudah masuk adalah Senyum World dengan total 2.212 kamar terjual atau rerata okupansi 65,27 persen. Disusul Golden Tulip dengan total 1.116 kamar terjual atau rerata okupansi 33,02 persen. Ketiga Aston Inn dengan total 1.029 kamar terjual atau rerata okupansi 71,36 persen,” imbuhnya.
Keempat Amarta Hills dengan total 848 kamar terjual atau rerata okupansi 43,16 persen dan terakhir Klub Bunga di angka 751 kamar terjual atau rerata okupansi 47,06 persen.
Destinasi wisata di Kabupaten Malang juga dibanjiri wisatawan. Selama libur lebaran, hampir seluruh tempat wisata di Kabupaten Malang ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Purwoto menyebutkan, jumlah wisatawan yang masuk Kabupaten Malang lebih dari 400.000 orang.
“Target kami 400.000 orang, namun dari pantauan kami jumlahnya lebih dari itu. Namun untuk data detailnya, ini masih kami minta pada teman-teman di lapangan,’’ katanya.
Purwoto mengatakan jumlah wisatawan melebihi target, saat dia mendapatkan laporan kunjungan secara acak. Beberapa tempat wisata favorit dikunjungi rata-rata 6.000 orang per hari.
“Seperti Santera yang ada di Kecamatan Pujon, jumlah wisatawannya rata-rata 6.000 per hari. Jika ditotal dari H+1 sampai kemarin jumlah wisatawan yang masuk di tempat tersebut mencapai 36.000,’’ tambah mantan Camat Wajak ini.
Begitu juga dengan tempat wisata Pantai Tanjung Penyu rata-rata jumlah wisata yang datang 4.000 orang per hari. Jika ditotal sejak H+1 sampai dengan kemarin sekitar 24.000 orang.
“Ini juga tempat wisata baru, Wendit (New Wisata Wendit by Nocole’s) banyak dikunjungi wisatawan. Rata-rata per hari jumlah wisatawan yang datang jumlahnya 3.000-4.000 orang,’’ tambahnya.
Selain itu, Sumber Maron dan Boon Pring juga banyak dikunjungi wisatawan. Meskipun yang datang adalah warga lokal, namun jumlahnya cukup banyak. “Bisa 1.000 – 2.000 masing-masing tempat wisata ini dikunjungi wisatawan,’’ jelas Purwoto.
Sementara Pantai Balekambang, dikatakan Purwoto juga terlihat banyak dikunjungi wisatawan. Ya sekalipun jalan atau akses menuju Pantai Balekambang masih dalam pembangunan, faktanya jumlah wisatawan yang datang ke tempat wisata legendaris tersebut sangat banyak.
“Dari laporan yang masuk kunjungan wisata di Pantai Balekamabang mencapai 4.000-an,’’ tambahnya.
Purwoto mengatakan, Kabupaten Malang merupakan surga bagi para wisatawan. Karena di tempat ini selain banyak wisata alam, juga banyak wisata buatan, yang tidak kalah apik dan menarik.
“Sebelumnya kami sudah meminta para pengelola tempat wisata agar menyiapkan banyak hal untuk menghadapi masa libur lebaran. Kami bersyukur, para pengelola tempat wisata merespon, dan semuanya siap menerima wisatawan,’’ urainya.
Sementara itu Manager New Wisata Wendit by Nicole’s Kristianto mengatakan setiap hari ada kenaikan jumlah wisatawan di New Wisata Wendit by Nicole’s . Itu terbukti dengan jumlah pembelian tiket oleh wisatawan.
“H+1 itu belum terlalu banyak, paling hanya 900-an saja yang datang. Tapi makin ke sini ada peningkatan yang signifikan,’’ katanya. Seperti kemarin, Kris begitu Kristianto akrab dipanggil menyebutkan jumlah wisatawan yang masuk mencapai 4.000 orang.
Lalu wahana apa saja yang banyak dikunjungi? Kris mengatakan wahana air banyak diminati wisatawan. Seperti Water Boom, kolam arus, bomber boat, dan banyak lagi.
“Ini juga paling banyak dikunjungi wisatawan, yaitu Monkey Kingdom, dan Mini Zoo. Itu karena pengunjung bisa memberi makan hewan yang ada di sana,’’tambahnya.
Kris menyebutkan, selama libur lebaran, selain wahana-wahana yang sudah disiapkan, pengelola New Wisata Wendit By Nocole’s juga menyediakan live musik. Sehingga pengunjung yang masuk pun selain berwisata juga dapat terhibur .
“Nanti tanggal 12 April akan ada band, tanggal 19 April akan ada festival bantengan. Tentu saja, ini akan semakin memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan,’’ pungkas Kris.
Sementara di Kota Malang kebagian rejeki untuk hotel dan restoran. Selama periode 2 hingga 6 April 2025, tingkat okupansi hotel dan restoran anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang tercatat mencapai rata-rata 80 persen.
Ketua PHRI Kota Malang Agoes Basoeki menyampaikan meski belum tersedia data jumlah wisatawan secara pasti, tingkat hunian hotel selama libur lebaran tahun ini tergolong tinggi. Kendati demikian, jumlahnya diketahui sama dan sebanding dengan tahun sebelumnya.
“Tingkat hunian hotel dan resto anggota PHRI cukup tinggi, rata-rata mencapai 80 persen di Kota Malang dari tanggal 2 sampai 6 April 2025. Ini juga berdampak positif pada sektor kuliner dan toko oleh-oleh,” ujarnya kepada Malang Posco Media, kemarin.
Ia menambahkan bahwa secara keseluruhan, libur lebaran tahun ini lebih tertangani dengan rapi. Sarana transportasi, kelancaran lalu lintas, dan aspek pengamanan dinilai berjalan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Kami berharap penataan yang sudah berjalan baik ini bisa terus dijaga bahkan ditingkatkan. Ke depan, PHRI menargetkan agar seluruh anggota makin kreatif sesuai karakter masing-masing untuk menarik lebih banyak wisatawan,” jelas Agoes.
Selain itu, PHRI Kota Malang juga mendorong adanya kolaborasi yang lebih erat antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan sektor UMKM. Khususnya untuk mengemas potensi daerah menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan.
“Kolaborasi dengan pemerintah daerah penting agar bisa bersama-sama memajukan perekonomian lokal. Kemitraan dengan UMKM juga perlu terus diperkuat,” tambahnya.
PHRI Kota Malang memiliki 92 anggota. Terdiri dari 77 hotel, 10 restoran serta lima lembaga afiliasi lainnya.
“Karena termasuk high season, jadi harganya naik tetapi tidak melampaui batas harga standar. Kalau hari-hari biasa, misal harga kamar Rp 500 ribu, tetapi dijual Rp 400 ribu atau Rp 450 ribu, dan begitu high season maka masuk kategori full rate menjadi Rp 500 ribu,” terangnya.
Namun pihaknya juga menyoroti program efisiensi anggaran yang tengah dilakukan pemerintah. Agoes berharap program tersebut tidak sampai berdampak negatif terhadap sektor pariwisata dan perhotelan yang kini mulai bangkit.
“Semoga program efisiensi ini bisa memberikan solusi terbaik, tanpa mengganggu stabilitas sektor yang sedang tumbuh seperti pariwisata,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi menyampaikan, bahwa data jumlah wisatawan selama libur Lebaran masih dalam tahap pemantauan. “Mohon maaf, untuk data jumlah wisatawan saat ini masih kami pantau sampai besok (hari ini, red),” singkat Baihaqi saat dikonfirmasi. (eri/ira/rex/van)