MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Banyaknya dokumen hukum seperti surat nikah hingga surat asal-usul anak yang tidak sah membuat Pemkot Batu tidak tinggal diam. Untuk memastikan warganya mendapatkan dokumen hukum yang sah dan juga meningkatkan kesadaran tertib administrasi, Pemkot melalui Dispendukcapil menggelar sidang isbat nikah terpadu bertajuk ‘Kota Batu Mantu’ di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, Rabu (5/2) kemarin.
Sekretaris Daerah Kota Batu Zadim Efisiensi, M.Si mengatakan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, Dispendukcapil bekerja sama dengan Pengadilan Agama Malang dan Kantor Kementerian Agama Kota Batu, menggelar sidang isbat nikah terpadu. Dalam pelaksanaannya ada tiga jenis layanan yang diberikan, meliputi sidang isbat nikah, penetapan asal-usul anak dan pembetulan biodata.
“Sebelum mengikuti sidang ini, masyarakat terlebih dahulu telah mendaftarkan diri mereka melalui bagian administrasi. Pendaftaran sidang telah dibuka sejak 3 Januari hingga 31 Januari 2025 di Mal Pelayanan Publik (MPP) Among Tani Kota Batu sebagai bagian dari upaya jemput bola untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan layanan hukum,” ujar Zadim kepada Malang Posco Media.
Pemkot Batu, lanjut dia, mengapresiasi Pengadilan Agama Malang, Kemenag Kota Batu, Baznas Kota Batu, Dispendukcapil, dan OPD terkait yang telah menghadirkan pelayanan yang lebih inklusif kepada masyarakat. Pasalnya giat tersebut tidak hanya membantu masyarakat dalam memperoleh dokumen hukum yang sah, tapi juga meningkatkan kesadaran tertib administrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Sidang terpadu ini merupakan wujud nyata sinergi Pengadilan Agama Malang, Kemenag Batu, dan Pemkot Batu untuk memberikan pelayanan hukum yang cepat, mudah dan efisien. Khususnya dalam pencatatan pernikahan, legalitas anak, serta perubahan biodata dan administrasi kependudukan,” terangnya.
Bahkan jika masih ada perkara yang perlu disidangkan di masa mendatang, menurut Zadim, Pemkot Batu siap membantu penganggaran kembali. Sehingga melalui sidang terpadu ini, Pemkot Batu berharap masyarakat yang mengalami kendala dalam mendapatkan legalitas hukum bisa memperoleh bantuan dengan lebih terjangkau.
Sementara itu, Ketua Pengadilan Agama Kota Malang, Dr. Hj. Nurul Maulidah, S.Ag., M.H menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab Pengadilan Agama dalam memberikan kepastian hukum kepada masyarakat.
“Pengadilan Agama adalah lembaga yang berwenang menangani bidang perkawinan, termasuk sidang isbat nikah, asal-usul anak dan pembetulan biodata. Yang menjadi istimewa hari ini adalah jumlah perkara yang disidangkan mencapai 83 kasus, terdiri dari 13 perkara isbat nikah, 44 perkara asal-usul anak, dan 26 perkara pembetulan biodata,” paparnya.
Selain itu Nurul juga menyoroti tingginya perkara asal-usul anak dalam sidang kali ini. “Tingginya perkara asal-usul anak menunjukkan bahwa masyarakat Kota Batu semakin taat hukum. Hal ini membuktikan bahwa pernikahan tidak lagi dilakukan secara siri, karena yang paling dirugikan dalam pernikahan siri adalah perempuan dan anak yang dilahirkan,” ungkapnya.
Nurul menambahkan, perkara pembetulan biodata juga memerlukan prosedur yang tepat. Yang mana pembetulan biodata di buku nikah harus melalui permohonan ke Pengadilan Agama terlebih dahulu sebelum dapat diubah.
Seluruh perkara yang disidangkan dalam kegiatan ini didanai sepenuhnya oleh Pemerintah Kota Batu dan Baznas Kota Batu, sehingga masyarakat tidak lagi dikenakan biaya alias gratis.
Sidang isbat nikah merupakan proses hukum yang dilakukan untuk mengesahkan pernikahan yang telah sah secara agama Islam tetapi belum tercatat di Kantor Urusan Agama (KUA). Melalui sidang ini, pasangan yang telah menikah dapat memperoleh akta nikah dan dokumen kependudukan yang sah di mata hukum.
“Kegiatan ini menjadi yang terbesar di Kota Batu, mengingat jumlah peserta dan cakupan layanan yang lebih luas dibandingkan kegiatan serupa sebelumnya. Namun dengan adanya kolaborasi yang baik antara berbagai instansi menunjukkan bahwa dengan sinergi, hak-hak sipil masyarakat dapat terjamin dengan lebih baik,” imbuhnya.
Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat yang sebelumnya mengalami kendala dalam pencatatan pernikahan dan legalitas keluarga, kini dapat memperoleh dokumen resmi dengan lebih mudah. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemkot Batu dan instansi terkait, untuk menghadirkan pelayanan hukum yang lebih responsif dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.(eri/lim)