MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Tepat di Hari Jadi ke-22, Kota Batu kembali diganjar penghargaan Adiwiyata tingkat Nasional 2023. Tahun ini SDN Gunungsari 03 dan MI Miftahul Ulum Kota Batu mampu meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Nasional 2023 dari KLHK di Gedung Manggala Wanabakti di Jakarta, Selasa (17/10) kemarin.
Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan sangat bangga dengan penghargaan yang diraih. Ini artinya Kota Batu menambah jumlah sekolah yang meraih predikat Adiwiyata. “Kami senang dengan penghargaan Adiwiyata tingkat Nasional 2023 yang diraih oleh SDN Gunungsari 03 dan MI Miftahul Ulum Kota Batu. Ini menjadi hadiah bagi Pemkot tepat di usia 22 tahun,” kata Aries kepada Malang Posco Media, kemarin.
Ia menjelaskan, diraihnya penghargaan Adiwiyata tersebut karena aktif berperan menjaga alam, menanam tanaman, konservasi lingkungan, memilah sampah. Serta memiliki inovasi seperti green house hingga budidaya ikan. “Pada intinya dua sekolah tersebut tidak hanya mengajak semua siswa untuk cinta lingkungan. Namun juga mengaplikasikan praktik cinta lingkungan di sekolah,” ungkapnya.
DLH Kota Batu terus berupaya agar setiap tahun sekolah di Kota Batu meraih Adiwiyata. Beberapa upaya yang dilakukan sejak November 2022, Pemerintah Kota Batu berhasil menyusun Sistem Informasi Penataan dan Penaatan (SIPP) sebagai platform penaatan lingkungan sebagai upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berbasis data, terintegrasi, kolaboratif dan komprehensif.
“SIPP sebagai portal besar yang terintegrasi dalam rangka mensukseskan program pemerintah seperti program Adiwiyata, platform peningkatan kapasitas sekolah dalam mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan dan menanamkan pendidikan dan cinta lingkungan,” paparnya.
Selain itu platform pengawasan kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau dalam mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang bersih, teduh dan berkelanjutan. Ada lagi program Berseri, yaitu platform pengelolaan lingkungan hidup pada desa/kelurahan dalam rangka meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan. Sehingga mewujudkan desa/kelurahan bersih, sehat, lestari dan asri.
“Terakhir adalah program Perizinan, platform pengelolaan lingkungan hidup pada desa/kelurahan dalam rangka meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan sehingga mewujudkan desa/kelurahan bersih, sehat, lestari dan asri,” imbuhnya.
Dengan begitu saat ini dari 154 sekolah di Kota Wisata Batu, ada 40 sekolah yang memiliki predikat sekolah adiwiyata. Tentunya ini perlu untuk ditingkatkan, terutama yang telah memiliki predikat nasional harus ditingkatkan menjadi mandiri, yang masih tingkat provinsi harus bisa meraih tingkat nasional. (eri/udi)