MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Upaya penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus dilakukan oleh Pemkot Batu. Tidak hanya pemberian obat serta pembatasan lalu linta hewan ternak sapi dan kambing. Namun juga vaksinasi terhadap hewan ternak yang belum terdampak PMK.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, Heru Yulianto mengatakan bahwa untuk vaksinasi ternak terdampak PMK telah dilakukan sejak akhir bulan Juni lalu. Untuk Kota Batu mendapatkan kuota vaksin dari Kementan di tahap I sebanyak 12.500 dosis.
“Dari vaksin yang didapat itu, kami bersama TNI Polri telah melaksanakan vaksinasi PMK di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji pada 25 Juni 2022. Vaksin perdana dilakukan di kandang komunal milik Kelompok Tani Gunung Harta,” ujar Heru kepada Malang Posco Media, Minggu (3/7) kemarin.
Lebih lanjut, Ia menerangkan bahwa total populasi yang divaksin perdana sebanyak 200 dosis dilakukan secara serentak di 6 wilayah desa. Diantaranya Desa Tulungrejo, Desa Sumberbrantas, Desa Gunungsari, Desa Pandanrejo dan Desa Pendem.
“Vaksinasi ini melibatkan tenaga medik veteriner dan paramedik veteriner dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, FKH UB, KUD Batu, dan Universitas Tribhuwana Tunggadewi. Pelaksanaan vaksinasi perdana diikuti juga oleh unsur dari TNI/Polri, Kecamatan, Desa/Kelurahan, KUD dan kelompok ternak yang ada di Kota Batu,” bebernya.
Ia menerangkan, vaksinasi PMK yang diberikan kepada ternak sapi merupakan vaksin impor dari Perancis, hasil pengadaan Kementerian Pertanian RI sebanyak 800.000 dosis. Dari jumlah tersebut kuota vaksin tahap I untuk Kota Batu sebanyak 12.500 dosis.
“Vaksinasi tahap I dilakukan untuk semua ternak baik sapi perah maupun sapi potong yang dalam kondisi sehat mulai tanggal 25 Juni 2022 sampai dengan 7 Juli 2022. Kemudian akan diulang satu bulan sesudah dosis pertama dan dilanjutkan vaksin booster enam bulan kemudian,” paparnya.
Heri juga meminta peran serta aktif dari masyarakat untuk mendukung kesuksesan program vaksinasi untuk ternak sapi. Sehingga akan terbentuk imunitas pada sapi agar tahan terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
DPKP mencatat untuk ternak sapi perah dan sapi potong di Kota Batu memiliki total populasi 15.413 ekor. Dari total tersebut, ternak yang terjangkit penyakit sekitar 2.600 ekor dan tersebar di 16 wilayah di Kota Batu. Sedangkan untuk tingkat kematian sekitar 120 ekor dan tingkat kesembuhan 1.157 ekor. (eri)