Malang Posco Media – Kota Malang mengalami deflasi -0,03 persen di bulan Agustus 2022. Penyebabnya adalah penurunan harga cabai sebesar 40,71 persen dengan andil terhadap deflasi sebanyak 0,18 persen.
Komoditas lainnya yang turut menyumbang angka deflasi bulan Agustus adalah bawang merah. Penurunan harga 34,92 persen komoditas ini membawa andil sebanyak 0,14 persen terhadap deflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, dalam paparannya menyebut, deflasi juga dipengaruhi oleh delapan komoditas lainnya. Antara lain minyak goreng, daging ayam ras, cabai merah, tomat, sawi hijau, kangkung, semangka dan emas perhiasan.
“Harga cabai rawit memang sempat melambung tinggi dan kemudian turun harganya. Penurunan ini juga diikuti oleh turunnya harga cabai merah sebesar 19,9 persen dan turut memberi andil 0,04 persen,” ujar Erny.
Lebih lanjut, deflasi bulan Agustus cukup tertahan dengan kenaikan harga beberapa komoditas. Antara lain akademi atau perguruan tinggi sebesar 3,35 persen dengan andil 0,10 persen. Kenaikan ini seiring telah berlakunya pembelajaran tatap muka yang sudah berlangsung di beberapa kampus di Kota Malang.
Selain itu, pada Agustus harga beras juga merangkak naik dan turut andil terhadap inflasi sebesar 0,08 persen. Angkutan udara memberi andil 0,06 persen, disusul air kemasan ikut andil sebanyak 0,03 persen.
“Sementara celana jeans pria, juice buah siap saji, telur ayam ras, jagung manis, krim wajah dan buah naga harganya turut naik. Masing-masing memberi andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen,” urainya.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, secara month to month (mtm) Agustus 2018-2022 tercatat dua kali mengalami deflasi. Yakni deflasi terjadi pada Agustus 2020 sebesar 0,06 persen dan Agustus 2022 sebesar 0,03 persen.
“Sedangkan untuk inflasi year to year (yoy) dalam kurun lima tahun terakhir mulai 2018 hingga 2022, inflasi tertinggi terjadi pada 2021 terhadap 2022 sebesar 5,94 persen,” pungkas Erny.
Untuk diketahui, dari 8 kota di Jawa Timur hanya Surabaya yang tercatat mengalami inflasi. Sementara 7 kota lainnya yaitu Sumenep, Kota Probolinggo, Banyuwangi, Jember, Kota Malang, Kota Kediri dan Kota Madiun mengalami deflasi. Bahkan deflasi juga terjadi secara nasional dengan besaran -0,21 persen. (lin)