MALANG POSCO MEDIA,MALANG- Dari 57 kelurahan yang ada di Kota Malang, baru tiga diantaranya memiliki standar pelaksanaan sanitasi sesuai standar kesehatan lingkungan. Yakni Kelurahan Cemorokandang lewat PKM Gribig, Kelurahan Sawojajar lewat PKM Gribig, dan Kelurahan Arjosari lewat PKM Pandanwangi.
Tiga kelurahan ini pun dideklarasikan sebagai wilayah pilot project Kelurahan STBM lewat Monev Kesehatan Lingkungan pada Percepatan Kelurahan STBM mendukung Penurunan Stunting, Selasa (18/10) di Hotel Savana.
Untuk mencapai kelurahan STBM, dijelaskan harus memenuhi lima indikator atau pilar sebagai instrumen. Yakni pilar pertama stop BAB sembarangan, kedua cuci tangan menggunakan sabun, ketiga pengelolaan air minum dan makanan pada rumah tangga, keempat pengamanan sampah rumah tangga dan pilar kelima pengamanan limbar cair rumah tangga.
Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan STBM menjadi salah satu upaya pemerintah mengentaskan kasus stunting. Kota Malang pun dirasa perlu mengupayakan karena juga memiliki kasus stunting tidak sedikit.
“Kota Malang meskipun sudah terus menurun angkanya, sekarang sudah di 9,41 persen. Tapi tetap harus kita tekan jumlahnya,” jelas Sutiaji.
Ia meneruskan, beberapa kelurahan yang masih belum maksimal pengelolaannya sanitasinya diharapkan bisa memenuhi indikator pilar STBM tersebut. Pemkot Malang pun mengupayakan untuk mendukung program berbasis masyarakat tersebut dengan infratsuktur penunjang.
Salah satunya dengan pembangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Komunal. Sutiaji mengatakan Pemkot Malang mendapatkan dana dari pemerintah pusat sebesar kurang lebih Rp 14 miliar.
“Sebernarnya kelurahan lain sudah bisa mencapai 100 persen, sudah mau menuju kesitu mengikuti tiga kelurahan ini. Semoga bisa cepat tercapainya,” tegas Sutiaji.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif menjelaskan target seluruh kelurahan mencapai STBM pada 2023 mendatang. Menurutnya, hal ini akan efektif menurunkan angka stunting.
Karena salah satu parameter penyebab stunting adalah sanitasi dan lingkungannya yang tidak sehat. Maka dari itu kesadaran masyarakat sangat penting.
“Semua sedang menuju kesana, seluruh kelurahan. Rata-rata yang belum sudah mencapai 80-85 persen untuk memenuhi 5 pilar STBM,” pungkasnya. (ica/jon)