MALANG POSCO MEDIA- MALANG. Patut dibanggakan. Kota Malang dinobatkan menjadi Kota/Kabupaten yang memiliki tingkat literasi keuangan tertinggi se-Indonesia.
Hal ini didasarkan dari hasil Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan Tahun 2022 yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini pun ditegaskan Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuari di sela rangkaian kegiatan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Fest 2022 dan Festival Mbois 7 di Malang Creative Center (MCC).
“Alhamdulillah Kota Malang yang tertinggi untuk tingkat literasi keuangan. Untuk inklusi keuangan juga di atas-rata nasional,” tegas Sugiarto.
Ia menjelaskan tingkat literasi keuangan Kota Malang terukur pada level 69,43 persen atau jauh lebih tinggi dibanding rata-rata nasional, yakni 49,68 persen. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin melek atas informasi dan perkembangan dunia keuangan saat ini.
Kolaborasi yang dilakukan Pemkot Malang bersama OJK dan berbagai stakeholders selama ini diakui Sugiarto berjalan konsisten dan semakin kuat.
Di antaranya dengan sosialisasi keuangan secara rutin melalui berbagai kanal media, pemantauan penyelenggaraan jasa keuangan, gerakan menabung bagi siswa, pemanfaatan QRIS, program Ojo Percoyo Karo Rentenir (OJIR), hingga penyelenggaraan berbagai event yang meningkatkan pengetahuan warga dan sinergi para pihak.
Hasil menggembirakan juga terukur pada komponen inklusi keuangan yang mencapai angka 86,53 persen.
“Artinya akses masyarakat pada berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas makin tinggi. Pada komponen ini rata-rata nasional 85,10 persen,” papar Sugiarto.
Terkait hal ini Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menyampaikan tingkat literasi keuangan yang baik di suatu daerah bisa berdampak positif tidak hanya bagi masyarakat, tapi juga lembaga keuangan, investasi dan pembangunan daerah.
Dijelaskan Sutiaji, selama ini mulai dari pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, dan masyarakat saling membutuhkan satu sama lain dan selalu bekerjasama. Terlebih untuk memberi edukasi kepada warga masyarakat.
“Jadi kalau literasi keuangan baik, tentu warga cerdas, tidak mudah tertipu semisal pinjol. Investasi juga harapannya tertarik dan kota otomatis juga makin maju,” tegas Sutiaji. (ica)