MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Atletik Kota Malang sumbang tambahan tiga medali emas, tiga medali perak dan dua perunggu. Sehingga, total hingga Jumat (4/7) sore, atletik Kota Malang berhasil mengumpulkan torehan medali empat emas, empat perak dan dua perunggu.
Pelatih atletik Kota Malang, Tonny Suhartono mengatakan, bahwa empat emas diraih di nomor 1
1.500 meter putra, lompat jangkit putra dan putri, serta 400 meter gawang putra. Ada dua nomor yang diproyeksikan emas, namun gagal diraih dan mendapatkan perak.
“Sebetulnya proyeksi kami ada tambahan dua emas di nomor 400 meter gawang putri dan lempar lembing, namun karena faktor lain sehingga hanya mendapatkan perak. Namun, secara jumlah medali ini sudah cukup memenuhi target,” sebutnya.
Sejatinya, dari atletik menargetkan tujuh emas dan tujuh perak. Sementara, untuk nomor di atletik menyisakan lompat jauh, lompat tinggi dan lompat galah untuk masing-masing putra dan putri. Tonny optimis para atletnya bisa meraup medali emas dari nomor sisa yang dipertandingkan di hari terakhir. “Optimis kami bisa meraih emas semua, sehingga target tujuh medali emas, tercapai,” sebutnya.
Dari lompat jangkit penyumbang medali emas Farel Wijayanto dan perunggu oleh Fausta Lehvyano Aghastya. Farel mengatakan hasil ini cukup senang, karena dirinya yang merupakan spesialis atlet lompat tinggi, berhasil mendapatkan medali di nomor lompat jangkit.
“Senang, karena ini medali emas pertama di nomor lompat jangkit. Karena saya sering turun di nomor lompat tinggi,” sebutnya setelah prosesi pengalungan medali.
Sementara itu, Kadisporapar Kota Malang Baihaqi mengatakan, bahwa pihaknya mengapresiasi raihan medali di cabor atletik ini. Namun, dirinya tetap memberikan evaluasi agar ke depan para atlet bisa semakin berprestasi.
“Kontingen Kota Malang ini luar biasa, beberapa cabor dan nomor yang saya datangi secara langsung, hasilnya sangat luar biasa. Kota Malang dapat tambahan juga dari cabor panahan satu emas, dan atletik, menambah emas, perak dan perunggu,” sebutnya.
Kota Malang dengan keberhasilan ini, dikatakan Baihaqi akan suskes menyandang posisi runner-up alias peringkat kedua. Dirinya mengatakan, bahwa Kota Surabaya sendiri memang tidak tersentuh secara perolehan medali, sehingga tidak dapst dijadikan saingan yang sepadan.
“Bisa dikatakan bahwa peringkat kedua ini adalah juara sejati. Kami puas untuk perolehan medali saat ini, yang sesuai dengan penghitungan KONI Jatim Kota Malang sudah meraih 114 emas, dan dari Porprov I hingga IX, hanya Kota Malang yang menjadi daerah kedua setelah Surabaya meraih medali emas di atas 100,” pungkasnya. (rex/jon)