Jokowi: Sabar Tunggu Kedatangannya di Indonesia
MALANG POSCO MEDIA – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah dua rumah pribadi milik Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di dua lokasi berbeda yang berada di Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/10) kemarin. Sementara Presiden Jokowi minta semua pihak bersabar menunggu kedatangan Mentan di Indonesia.
“Benar, hari ini (kemarin, red) tim penyidik melanjutkan penggeledahan di Kota Makassar. Kegiatannya masih berlangsung dan segera setelah selesai akan kami sampaikan hasilnya,” kata Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi wartawan dari Makassar Sulawesi Selatan.
Saat ditanya apa saja yang diamankan dari penggeledahan itu, Ali belum menyampaikan secara rinci karena penyidik masih bekerja di lapangan. Berdasarkan pantauan di lokasi, penggeledahan berlangsung secara bersamaan di dua lokasi berbeda. Yakni di Jalan Pelita Raya dan di Kompleks Bumi Permata Hijau, Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
Berdasarkan informasi dari Ketua RW O6 Kelurahan Buakana Kecamatan Rappocini As’ad, penggeledahan rumah di Jalan Pelita Raya berlangsung sejak pukul 12.00 Wita. Rumah tersebut dalam kondisi tertutup dan dijaga oleh aparat kepolisian. As’ad mengaku dirinya diminta untuk menyaksikan penggeledahan oleh penyidik KPK tersebut.
“Ada lima orang (penyidik), untuk ini (digeledah) dari KPK. Saya menyaksikan saja,” kata As’ad kepada wartawan usai penggeledahan di Jalan Pelita Kota Makassar, Sulawesi Selatan. As’ad mengatakan penggeledahan rumah itu dalam keadaan kosong. Meski demikian, terkait apa saja yang digeledah, As’ad tidak mengetahui secara persis apa saja yang diperiksa petugas KPK di rumah mantan gubernur Sulawesi Selatan itu. “Silakan tanya KPK (apa yang digeledah). Saya itu bolak-balik pulang, jadi tidak terlalu memperhatikan,” kata As’ad.
Berdasarkan pantauan, penyidik KPK mengamankan sebuah koper dan mobil merek Audi berwarna hitam dari dalam garasi rumah di Jalan Pelita Raya. Sementara itu, terkait penggeledahan rumah di Bumi Permata Hijau Blok C Nomor 1, penyidik tampak membawa sebuah koper dari dalam rumah tersebut. Sejumlah polisi masih tampak berjaga di halaman rumah tersebut.
Sementara itu, tak mau teka teki menghilangnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus menggelinding di publik membuat presiden angkat bicara. Presiden Joko Widodo meminta seluruh pihak menunggu kedatangan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo untuk kembali ke Tanah Air setelah melakukan kunjungan kerja ke Eropa.
“Ya, ditunggulah, beliau kanke luar (negeri), belum sampai ke Indonesia,” kata Jokowi usai menghadiri pembukaan Inacraft di Jakarta, Rabu (4/10) kemarin. Jokowi pun justru menanyakan kabar bahwa Syahrul Yasin Limpo, yang diduga terjerat kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian, hilang kontak.
“Siapa yang kehilangan kontak? Siapa? Coba dikontak aja, bisa. Ada yang punya nomor teleponnya nggak? Coba dikontak,” kata Jokowi. Dia pun kembali meminta awak media untuk menunggu kedatangan Syahrul Yasin Limpo di Indonesia. “Ya, ditunggu nanti. Memang (Syahrul Yasin Limpo) dari luar (negeri) belum sampai ke Tanah Air,” imbuhnya.
Ketika disinggung soal posisi Syahrul Yasin Limpo saat ini, Jokowi mengatakan sebagai presiden dia tidak perlu mengetahui setiap saat lokasi menterinya. “Ya, masa urusan posisi (menteri) di mana, presiden disuruh (harus) tahu. Kamu gimana?” kata Jokowi. Jokowi pun enggan menanggapi soal kemungkinan perombakan (reshuffle) kabinet di tengah pengusutan kasus dugaan korupsi di Kementan.
Sebelumnya, Selasa (4/10), Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengungkapkan pihaknya dan jajaran Kementan hilang kontak dengan Syahrul Yasin Limpo sejak, Sabtu (30/9), di mana saat itu adalah jadwal pulang dari kunjungan kerjanya sebagai mentan di Italia dan Spanyol.
Hingga kini, keberadaan Syahrul Yasin Limpo masih dicari-cari. Sehingga, Jokowi pun menunjuk Harvick sebagai mentan ad interimmulai, Selasa (3/10). Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Silmy Karim mengatakan Syahrul Yasin Limpo belum termonitor kembali ke Indonesia berdasarkan sistem imigrasi.
Berdasarkan sistem informasi Imigrasi, Syahrul Yasin Limpo tercatat meninggalkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, pada tanggal 24 September 2023, menuju ke Doha, Qatar, dalam rangka transit sebelum menuju Roma, Italia. Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan kembali dari Eropa pada tanggal 30 September 2023 dan tiba di Indonesia pada tanggal 1 Oktober 2023.
Syahrul Yasin Limpo juga belum bisa dipastikan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Hingga kini, KPK belum memberikan pemberitahuan resmi berkaitan dengan proses penyidikan kasus dugaan korupsi di Kementan yang melibatkan Syahrul Yasin Limpo.(ntr/nug/lim)