spot_img
Sunday, September 22, 2024
spot_img

Kreatif dan Berani Hadapi Tantangan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kreatif dan berani menghadapi tantangan adalah kunci sukses untuk menjadi pengusaha hebat. Hal inilah yang menjadi bekal Sulikah Handayani, owner Lika Souvenir dalam menjalankan usaha produksi boneka hingga bertahan belasan tahun lamanya. Bahkan saat ini ia menjadi langganan untuk produksi boneka mascot berbagai event, instansi dan perusahaan.

Perempuan cantik yang akrab disapa Lika ini tak pernah menyangka jika dirinya kini bisa menjadi pengusaha boneka. Bermula pada tahun 2011 lalu, awalnya ia hanya membuat kerajinan tangan secara otodidak sebagai sampingan pekerjaan utama. Itu pun bukan kerajinan boneka, melainkan kotak kado, goodie bag, tas dan lainnya.

“Misalkan hari valentine, saya membuat kerajinan apa yang sekiranya cocok, seperti kotak kado atau bunga rangkai. Terus untuk pemasarannya dulu masih konsinyasi di toko-toko yang ada di daerah Kepanjen. Lama-lama kok bosan. Lalu saya lihat di depan tempat kerja ada yang jual boneka, saya pun mencoba untuk membuat seperti itu,” terangnya.

Ia mengaku tidak memiliki background menjahit maupun membuat boneka, semua dilakukannya secara mandiri dan otodidak. Saat itu ia mencoba untuk membuat boneka berbekal bahan kain satu meter serta berbagai kelengkapan lainnya dan satu buah boneka sebagai contohnya.

“Dari satu meter kain itu ternyata bisa menjadi 12 boneka, walaupun mungkin dari segi bentuk masih kurang bagus. Tapi dari sana saya termotivasi untuk mengembangkan bisnis ini karena melihat peluang yang menguntungkan. Akhirnya mulai dari sana saya terus membuat dan Alhamdulillah bisa diterima baik oleh masyarakat,” jelasnya.

Tidak berhenti sampai di sana, Lika masih merasa butuh banyak hal yang harus dipelajari. Ia turut bergabung dengan teman-teman komunitas di bawah naungan Dinas Koperasi. Dari sana ia banyak belajar untuk dapat terus mengembangkan usahanya tersebut.

“Lingkungannya bagus, orang-orang yang sudah banyak ilmunya itu tidak pelit untuk mengajari. Usaha saya menjadi besar itu berkat bergabung dengan komunitas dengan lingkungan mendukung. Tahun 2013 itu saya membuat boneka iconic Amazing Malang dan bantal leher batik,” terang perempuan berhijab ini.

Bahkan ia juga sempat mengikuti pameran di Inacraft dan pameran bergengsi lainnya, mulai dari Bali hingga Jakarta. Ia menyadari bahwa produknya ternyata diminati oleh kalangan menengah ke atas. Meskipun begitu, pemasaran yang dilakukan masih dalam bentuk konsinyasi.

Untuk produksi boneka custom dimulai ketika ia mendapatkan kunjungan mahasiswa. Ia mendapatkan permintaan untuk membuat boneka dari tujuh karakter K-Pop. Nyatanya peminatnya cukup banyak dan orderan boneka pun membludak.

“Dari sana ternyata bonekanya cocok, dan mahasiswa ini pesan rutin. Waktu itu juga sudah mulai ada media sosial Instagram. Saya juga coba posting-posting di Instagram, ternyata peminat boneka custom ini juga banyak. Setelah saya cari tahu ternyata tokoh yang jadi contoh boneka ini artis-artis K-Pop,” jelasnya.

Orderan semakin melejit, dari satu reseller saja ia bisa mendapatkan untung hingga puluhan juta rupiah. Boneka karakter K-Pop ini bertahan dalam kurun waktu yang cukup lama, jika biasanya boneka lain seperti baju, punya trend masing-masing yang bertahan hanya beberapa bulan. Boneka K-Pop ini bisa bertahan hingga beberapa tahun.

“Karena pas boomingnya K-Pop di Indonesia, saat itu BTS yang terkenal. terus merambah ke K-Pop lainnya. Setiap K-Pop memunculkan karakter-karakter tertentu dari sana Alhamdulillah bisa mencukupi semuanya,” ucapnya.

Ketika awal pandemi banyak usaha yang meredup, sebaliknya usaha boneka tersebut semakin melejit. Namun tetap saja di tahun berikutnya ia sempat mengalami penurunan yang cukup drastis karena adanya pembatasan kegiatan. Meskipun begitu, ia tetap melakukan produksi.

“Mereka tidak mungkin saya liburkan, tetap produksi untuk stok-stok. Walaupun juga hotel-hotel dan pusat oleh-oleh ini kan pada tutup ya. Saya takutnya kalau diliburkan mereka kerja apa, jadi sampai sekarang masih tetap alhamdulillah,” jelasnya.

Pencapaian tertinggi ketika ia diamanahi untuk membuat karakter Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur tahun 2023. Dari sana ia belajar banyak hal untuk dapat terus mengembangkan produknya tersebut.

“Jika biasanya satu minggu hanya mampu 100 boneka, ini ditekan tiga bulan ada sekitar 5.000 lebih boneka yang harus dikirim. Ini membuat saya harus banyak mengorek informasi lagi. Dari sini saya banyak belajar untuk pengembangan bisnis kedepannya lebih baik,” imbuh Lika.

Selain boneka, kini ia juga banyak membuat produk lain salah satunya badut yang berukuran lebih besar dan menjadi maskot-maskot tertentu dari beberapa instansi maupun brand-brand tertentu. Dari pengembangan produk tersebut, ia bermimpi untuk dapat membuka pabrik kedepannya. “Kuncinya adalah komitmen, kadang orang kalau bosan itu kan ganti-ganti terus ya. Saya konsisten di produk saya. Dan yang kedua harus senang bertukar pikiran dengan yang lainnya dan jangan pelit untuk upgrade ilmu. Kedepannya insya allah ingin membuat pabrik agar cakupan produksinya lebih luas,” tutupnya. (adm/nda)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img