.
Friday, November 22, 2024

Kreatif, Siswa Olah Limbah Plastik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siswa-siswi SMK Widyagama Malang semakin kreatif. Terbukti mereka terampil mengolah limbah bahan plastik menjadi souvenir. Keterampilan mereka itu dikembangkan dalam wadah kelas entrepreneur.

Kepala SMK Widyagama Buyung Surya Aditama S.Pd mengungkapkan, kelas entrepreneur atau kelas kewirausahaan menjadi salah satu kelas unggulan. Di kelas ini siswa  diajarkan konsep Reuse, Reduce, dan Recycle (3R).

Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Dengan materi tersebut, siswa menjadi terampil mengolah kembali limbah plastik. Limbah yang pada umumnya tidak bernilai, disulap menjadi barang yang memiliki nilai jual. “Hasil karya anak-anak kami sudah pernah dipasarkan dalam kegiatan produk kreativitas SMK. Produk yang mereka pasarkan dibandrol dengan harga 75 ribu,” katanya.

Buyung menjelaskan kelas unggulan kewirausahaan kini sudah mencapai banyak kemajuan. Program ini berawal dari kegiatan Guru Tamu, yang menjadi agenda rutin SMK Widyagama. Dalam kegiatan ini di  Jalan Borobudur Blimbing ini mengundang narasumber yang ahli pada bidang tertentu. Tujuannya untuk memberi motivasi kepada siswa. “Narasumber yang kami undang bisa dari eduka atau pihak professional. Guna memberikan pelatihan dan mendapat skill baru bagi siswa,” terang Buyung.

Dari Guru Tamu itu siswa memiliki bekal. Dari materi itu, siswa bisa mempraktikkannya. Meniru dan menghasilkan barang bernilai.

Dalam praktiknya, Buyung menerangkan, siswa mengumpulkan barang bekas plastik. Seperti botol bekas, sendok bekas, sedotan bekas dan barang bekas lainnya. Kemudian dirangkai menjadi sebuah miniatur cantik yang bernilai jual. Contohnya yang sudah berhasil dibuat, miniatur motor.

Barang-barang bekas yang telah dikumpulkan dipotong sesuai kebutuhan. Lalu dibentuk menjadi rangka motor dan disatukan menggunakan lem tembak sebagai perekat. Hasil akhirnya untuk mempercantik warna siswa menggunakan pilox. “Mungkin proses ini yang menantang bagi siswa. Menyesuaikan bentuk seperti barang aslinya,” ucapnya.

Ia melanjutkan, kesulitan yang sering dialami siswanya saat menentukan bentuk 3D. Mereka memikirkan cara agar bisa mendekati bentuk 3D sesuai yang dibayangkan. “Mayoritas siswa telah bisa membuat karyanya. Namun belum mencapai ekspektasi yang diharapkan. Maka ada pemetaan bagi siswa,”  ungkapnya.

Buyung berharap anak didiknya sukses mencapai cita-cita yang diinginkan. Selama ini guru SMK Widyagama telah memberikan pembinaan maksimal. Tidak hanya potensi akademik, tetapi juga non akademik.

Seperti kemampuan siswa menjadi pemimpin yang baik. Itu penting sebagai bekal mereka di tengah masyarakat. Minimal mampu memimpin dirinya sendiri. “Untuk sepak terjangnya kedepan, mencetak wirausaha. Siswa semakin giat praktik dan memiliki jiwa berwirausaha,” pungkasnya. (mg1/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img