Thursday, September 25, 2025
spot_img

Kreator Acara “Big Mouth” Sebut Animasi Dewasa Alami Transformasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANGPOSCOMEDIA – Produser yang terlibat dalam serial animasi Netflix, Big Mouth Hannah Myers mengatakan dunia animasi dewasa mengalami transformasi dari yang hanya dinikmati oleh segelintir orang menjadi suatu tontonan arus utama atau mainstream.

“Sepanjang waktu saya terlibat di animasi, ada begitu banyak acara yang masuk dengan semangat zaman yang lebih luas. Dulu ada The Simpsons, tapi saya pikir animasi dewasa telah menjadi lebih mainstream,” kata Myers, dilansir dari The Hollywood Reporter, Kamis.

Pergeseran yang terjadi tidak lepas dari peran para kreator dan produser yang berani mengeksplorasi tema-tema kompleks dan cerita yang lebih matang.

Myers menyaksikan animasi dewasa semakin menyesuaikan dengan budaya populer yang sedang digemari penonton masa kini.

“Saya datang ke animasi dewasa pada waktu yang menarik,” ujar Myers.

Pandemi COVID-19, menurut Myers, diduga menjadi katalisator bagi pertumbuhan ini.

“(Orang-orang) harus beradaptasi dengan kerja jarak jauh akibat pandemi. Setiap acara televisi (dibuat untuk) membantu semua orang belajar dari rumah,” kata Myers.

Banyak produksi yang terpaksa beralih ke sistem kerja jarak jauh, memaksa para kreator untuk berinovasi dan menemukan cara-cara baru dalam menghasilkan konten berkualitas dari rumah.

“Ini terus bertahan di saat kita tidak banyak melihat komedi live-action,” ujar dia.

Myers menyoroti bagaimana produksi animasi kini mampu mewujudkan ide-ide kreatif yang paling berani sekalipun, didukung oleh teknologi dan keahlian tim produksi.

Pengalaman produksi yang menantang juga datang dari episode dari “Big Mouth” internasional yang setiap sketsanya direkam dalam bahasa asli negara yang ditampilkan.

Upaya itu membutuhkan pemilihan aktor yang fasih berbahasa lokal dan proses rekaman yang kompleks, namun hasilnya dianggap luar biasa dan menunjukkan jangkauan global dari pertunjukan tersebut.

Ia mengibaratkan pengalamannya di “Big Mouth” sebagai “sekolah pascasarjana komedi,” di mana ia mampu menerjemahkan keahliannya dari produksi acara live-action ke dalam medium animasi.

Myers berharap animasi dewasa dapat terus berkembang dengan memasukkan lebih banyak cerita yang berpusat pada karakter wanita, seperti serial KPop Demon Hunters.

Secara tradisional, kata dia, animasi dipandang sebagai media untuk remaja laki-laki. Namun ia pikir belum seluruh pasar yang dimanfaatkan.

“‘Big Mouth’ melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menggabungkan cerita perempuan. Ini adalah pertunjukan tentang pubertas, dan kami dapat mengeksplorasi semua gender, semua identitas. Saya harap pembuat acara juga terus melakukan itu, karena ada penontonnya,” kata Myers. (ntr/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img