Minta Bantuan Tambahan Truk Tangki Air ke Pemprov Jatim
MALANG POSCO MEDIA- Wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Malang masih meluas. Jika sebelumnya sembilan desa, kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyatakan 10 desa. Artinya bertambah satu desa terdampak kekeringan.
Satu desa itu yakni Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe). Itu berdasarkan hasil asesmen pada Senin (16/10) kemarin.
Sebelumnya kekeringan di Kabupaten Malang tersebar di Kecamatan Singosari, Sumawe, Jabung dan Kalipare. Upaya penanggulangan dilakukan dengan bantuan suplai air bersih ke lokasi terdampak kekeringan. Tak kurang, sejak 1 September 2023 sudah lebih dari 2,6 juta liter air didistribusikan.
Jika ditotal secara keseluruhan sekitar 1.538 KK terdampak kekeringan. Khususnya mengalami krisis air bersih.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Pertama BPBD Kabupaten Malang Isa Ansori mengatakan warga terdampak di Sitiarjo sekitar sembilan RT. BPBD sudah melakukan upaya penanggulangan dengan menyiapkan tandon darurat.
Sementara itu, suplai air bersih baru akan segera dilakukan jika persiapan telah memadai. “Kita siapkan dulu tandon air. Tandon darurat dari terpal sudah dikirim tinggal pemasangan. Jika sudah terpasang bisa juga besok kami kirim (suplai air),” kata Isa Ansori, kemarin.
Selama penanganan darurat krisis air, keterbatasan armada penyuplai air bersih sempat jadi kendala. Soal kebutuhan tersebut, BPBD telah mengajukan penambahan bantuan ke sejumlah pihak. Di antaranya melalui Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dan Bakorwil Malang.
“Sedang dalam proses penambahan melalui bantuan truk tangki Dinas Sosial Provinsi Jatim dan Bakorwil 3 Malang. Sedang pengajuan, masing-masing satu unit,” ujarnya.
Wilayah yang warganya cukup banyak terdampak ada di Desa Kemiri Jabung. Yakni sekitar 485 KK. BPBD mendata seluruh desa yang disuplai air bersih sudah tergolong mengalami kekeringan kritis.
Salah satunya karena ada desa yang tidak punya sumber mata air berlebih. Sehingga ketika kering akan kesulitan pada musim kemarau.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Nur Fuad Fauzi mengatakan, jumlah kekeringan di Kabupaten Malang saat ini masih tergolong menurun jika dibandingkan tahun 2019 lalu yang mencapai 18 titik. Menurutnya, salah satunya karena upaya Pemkab Malang melalui SPAM maupun pipanisasi sumber air mulai berdampak.
“Seperti di Jabung, ada sumber air tapi jauh. Sekarang lagi digarap pipanisasi. Insya Allah tahun depan sudah bisa,” kata Fuad.
Ia menyampaikan prediksi Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa kekeringan diperkirakan hingga awal November nanti.(tyo/van)