MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Capaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun ini hingga rencana proyeksinya di 2024 masih harus dilakukan evaluasi mendalam. Karena target PAD tahun ini kemungkinan besar sulit tercapai.
Anggota Komisi B Akhdiyat Syabril Ulum mengkritisi dengan adnaya penambahan target PAD hasil pembahasan rancangan APBD tahun 2024 dari Rp 813 miliar menjadi Rp 970 miliar atau naik sebesar Rp 165 miliar, diperlukan perencanaan yang matang dan komitmen realisasinya.
“Apalagi jika mengukur pencapaian pajak Kota Malang per-akhir November 2023 yang hanya berada dikisaran 65 persen dari targetnya,” tutur Ulum sapaannya.
Pihaknya meminta Pemkot Malang dapat memformulasikan langkah-langkah yang terencana dan terukur dalam upaya mencapai target PAD, mengingat ketercapaian PAD akan berdampak besar terhadap keberlangsungan pembangunan di Kota Malang.
Hal yang sama disampaikan pula oleh anggota Komisi B DPRD Kota Malang Lookh Makhfudz. Ia memandang adanya kelemahan dalam perencanaan di tubuh legislatif terkait PAD Kota Malang. Jika tidak mencapai targetnya, dikhawatirkan terjadi gagal bayar pada program-program yang sudah dibelanjakan perangkat daerah.
Politisi PAN ini menyayangkan sikap Pemkot Malang yang over optimis di awal perencanaan. Sehingga dampak tidak tercapainya PAD bisa mempengaruhi belanja-belanja program yang sudah direncanakan.
“Memang seperti ada kecelakaan perencanaan di awal. Tapi saya pikir seluruh objek pajak masih bisa digenjot. Seperti pajak hiburan, pajak resto dan hotel itu masih bisa. Digencarkan lagi sidak-sidak pajak. Di waktu yang tersisa ini kami dorong terus push penerimaan pajak daerah ini. Tapi setelah ini perlu ada evaluasi lagi,” pungkas Lookh. (ica/aim)