.
Monday, December 16, 2024

Tim Pengabdian Dosen UM

Beri Bantuan Detektor Kualitas Udara Dillem Wilis

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Agroeduwisata Dillem Wilis yang berada di Kabupaten Trenggalek benar-benar di-makeover oleh civitas akademika Universitas Negeri Malang (UM). Kali ini dari sisi sains teknologinya. Wisata ini sedang dikembangkan menjadi area wisata edukasi. Konsepnya Sains Techno Park (STP).

Dikembangkan oleh tim dosen dan mahasiswa yang tergabung  dalam program pengabdian kepada masyarakat. Ketua Tim,  Prof. Markus Diantoro mengatakan Agroeduwisata Dillem Wilis terpilih sebagai target pemerintah kabupaten dalam upaya pengembangan dan penguatan sektor ekonomi dan pariwisata Trenggalek.

Dillem Wilis
SINERGI: (kiri ke kanan) Tim pengabdian dosen dan mahasiswa UM, Nadiya Ayu Astarini, Ade Siyanti Nurul Hidayah, Prof. Markus Diantoro, Arik (Wakil dari Dillem Wilis), Joko Utomo, M. Sc, dan Dr. Herlin Pujiarti saat di komplek wisata Dillem Wilis.

Potensi keasrian lingkungan dan panorama bukit di komplek wisata itu merupakan pilihan tepat wisatawan untuk menikmati kesejukan alam yang terbebas dari polusi udara. Program STP fokus pada program edukasi yang ditekankan pada pengenalan potensi kawasan. “Namun di tempat itu belum terdapat fasilitas teknologi berbasis sains yang memadai,” katanya.

Oleh karena itu, timnya memberikan bantuan berupa layar pantau detektor. Untuk mengetahui kondisi udara di lokasi tersebut. Fasilitas ini dibangun sebagai sarana pelengkap STP untuk monitoring sistem manajemen kesehatan lingkungan yang informatif.

Prof Markus menjelaskan, produk indeks digital yang terdapat dalam layar detektor dibuat dengan komponen elektronika berbasis sensor dan mikrokontroler. Parameter indeks pada running text mengidentifikasi nilai ukur suhu, humidity, heat index, NO2, C2H5OH, Voc, CO, PM 1, PM 2,5 dan PM 10.

“Data atmosferik tersedia di layar pantau untuk menunjukkan kualitas udara di kawasan STP sesuai indeks masing-masing unsur,” terangnya.

                Teknologi tersebut menyediakan layar monitor digital disertai parameter kuantitatif yang dapat menghitung kondisi udara yang berada di lingkungan sekitar. Kondisi kualitas udara tersedia secara presisi sehingga distribusi aliran udara yang tertangkap sensor dapat ditampilkan melalui layar pantau. Prof Markus mengungkapkan alat layar atau papan indeks digital sudah diserahkan oleh tim pengabdian kepada pengelola Dillem Willis, pada Sabtu (24/9) lalu.

“Papan indeks dengan Neon Sign deteksi parameter kualitas udara telah kami serahkan sebagai sarana edukasi berbasis sains dan digital bagi para pengunjung wisata di komplek wisata Dillem Wilis,” pungkasnya. (imm/adv/bua)

Ikuti Juga Berita Malang Hari Ini dan Info seputar Arema FC, Arema dan Aremania di Youtube dan Tiktok Kami

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img