spot_img
Wednesday, April 16, 2025
spot_img

Kuatkan Kesiapsiagaan Bencana Masyarakat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Datangnya bencana tidak mengenal waktu maupun musim. Maka cara yang paling efektif untuk antisipasi bencana adalah berupaya semaksimal mungkin dalam hal mitigasi dan kewaspadaan terhadap bencana.

Ini menjadi tugas yang sangat berat bagi pemerintah, dalam hal ini di Kota Malang adalah BPBD Kota Malang. Meskipun tidak sedang ada bencana, perangkat daerah ini pun juga sangat sibuk untuk ‘mengkondisikan’ masyarakat agar lebih waspada terhadap bencana.

-Advertisement- HUT

Apa saja program kegiatan yang dilakukan BPBD pada tahun ini? Bagaimana cara BPBD dalam membangun kewaspadaan bencana untuk masyarakat? Berikut wawancara singkat Malang Posco Media (MPM) bersama Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang Prayitno.

MPM: Apa saja fokus program kegiatan yang sedang digencarkan oleh BPBD pada tahun ini?

Prayitno: Kami ini punya pekerjaan utama untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana. Itu ada sosialisasi, edukasi, dan konsultasi dengan ahli. Sosialisasi ada yang datang ke kantor, diundang ke sekolah, ke institusi. Kadang sehari sampai tiga kali kami kunjungan. Memberikan edukasi kepada anak PAUD/TK, SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi kami sosialisasi dan edukasi.

MPM: Mengapa sosialisasi dan edukasi ini juga menyasar anak anak kecil atau anak muda? Seberapa penting memberikan sosialisasi dan edukasi kepada mereka?

Prayitno: Edukasi untuk anak muda ini adalah investasi jangka panjang. Karena kita ketahui bersama, secara statistik jelas, edukasi bencana itu penting. Analogi dari hasil survey di Jepang, yang bisa beberapa kali gempa, masyarakat yang teredukasi bencana itu kemampuan menolong diri sendiri dan keluarga bisa mencapai 32 persen.

Sementara masyarakat yang tidak teredukasi bencana, itu kemampuan menolong dirinya hanya 3 persen. Selisihnya bisa 10 kali lipat. Artinya, ini sangat penting untuk mitigasi bencana, dan mengetahui potensi dan risiko bencana kedepannya.

MPM: Kalau perguruan tinggi bagaiman? Seberapa penting peran mereka nantinya.

Prayitno: Di level mahasiswa, kami sudah mulai kolaborasi untuk konsep kebencanaan. Itu ada semacam sarasehan, seminar untuk mengurai persoalan kebencanaan, dan sebagainya. Termasuk juga untuk membangun jejaring dalam konsep pentahelix kita.

Mengingat banyak keterbatasan di BPBD, sehingga memperkuatnya adalah dengan berjejaring. Pentahelix itu ada pemerintah, pengusaha, media, komunitas dan akademisi atau perguruan tinggi. Ini harus selalu bersama sama.

MPM: Untuk secara umum, seberapa penting masyarakat harus mempunyai pemahaman tentang kesiapsiagaan terhadap bencana?

Prayitno: Dengan memahami potensi dan risiko bencana, masyarakat bisa menghitung. Mereka tinggal di area rawan bencana atau tidak, atau ada pohon yang rawan tumbang tidak, dan seterusnya. Itu menjadi paham kewaspadaannya bagaimana.

Mereka menjadi lebih aware, sehingga potensi luka, kehilangan harta benda, bisa dikurangi. Kecuali kalau sudah ada konstruksi bangunan yang terkikis seperti di sempadan sungai, ya terpaksa diikhlaskan.

MPM: Bagaimana kondisi ideal yang diinginkan BPBD kedepannya?

Prayitno:  BPBD dengan segala keterbatasan, maka kekuatan berjejaring dengan seluruh instansi baik pemerintah dan non pemerintah, harus menjadi lebih kuat. Utamanya untuk penanganan untuk kesiapsiagaan.

Ini mutlak untuk menjadi menu utama. Karena PAUD sampai S1, itu tidak ada namanya mata kuliah kebencanaan, kecuali S2 kebencanaan itu sudah ada. Maka konsep edukasi kepada masyarakat ini menjadi PR kita.  Sehingga infrastruktur dan suprastruktur bencana bisa dilengkapi.

MPM: Apa harapan BPBD kedepan dengan serangkaian sosialisasi dan edukasi kebencanaan ini?

Prayitno:  Kami berencana kedepan ini ada Satuan Pndidikan Aman Bencana (SPAB)  di semua komunitas. Baik sekolah, maupun terutama itu seperti pondok pesantren. Karena ternyata pondok pesantren ini juga banyak anggota komunitasnya dan kurang menjadi perhatian.

Lalu seperti di komunitas, seperti beberapa waktu kemarin kami dengan PCNU juga kerja sama dengan LPBI-NU (Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama) untuk kolaborasi kedepannya. (ian/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img