Malang Posco Media, Malang – Arema FC percaya pada kualitas komposisi lini belakangnya sekalipun memiliki catatan minor di Piala Presiden 2025. Sebanyak enam gol bersarang di gawang Lucas Frigeri, diyakini bisa diselesaikan selama persiapa menuju kompetisi Super League 2025/2026.
Pelatih Arema FC Marcos Santos mengakui, enam gol yang terjadi ke gawang timnya bukan melulu persoalan pemain belakang. Analisis dan evaluasi pun telah dilakukan tim pelatih.
“Kalau kita melihat lawannya itu adalah tim bagus dan levelnya memang di atas kami. Tetapi, ada faktor lain juga yang membuat kami kebobolan banyak (empat gol),” kata dia.
Dia beranggapan, mati lampu mempengaruhi konsentrasi timnya. Padahal, pria asal Brasil ini melihat start bagus dilakukan Paulinho dkk.
Sementara, ketika lawan Indonesia All Stars, gol lawan karena tendangan penalti. Padahal, Marcos meyakini hal itu tak layak diganjar penalti.
“Tapi ini adalah proses dan bagian yang harus dijalani di Arema. Dari proses ini, kami harus sudah lebih siap ketimbang saat main di Pilpres,” beber dia kepada Malang Posco Media.
Dia menambahkan, permasalahan di pertahanan pasti bisa diselesaikan dengan kesiapan semua lini. Apalagi, bila ditambah dengan komposisi yang tangguh di jantung pertahanan.
Musim ini, Arema FC mengusung tiga pemain asing di posisi center back. Thales Lira, Odivan Koerich, dan Yann Motta. Bahkan, Julian Guevara pun bisa bermain di posisi tersebut.
Dengan komposisi tersebut, Marcos memiliki banyak pilihan di jantung pertahanan. Bila mengusung dua center back, maka salah satu pemain asing bisa di bench seperti saat lawan All Stars. Sedangkan bila mengusung tiga center back sejajar layaknya di awal laga saat lawan Oxford United, maka ketiganya bisa bermain.
“Tapi sejauh ini kami melihat keseluruhan sudah terus membaik,” pungkasnya. (ley/jon)
