MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemkot Malang memberi perhatian lebih terhadap keberadaan lansia. Seluruh jajaran dari organisasi perangkat daerah terkait juga terus dikuatkan untuk mewujudkan Kota Malang sebagai kota ramah lansia. Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, kepada seluruh perangkat daerah mengatakan bahwa ada beberapa hal penting untuk mencapai hal tersebut.
“Infrastrukturnya kita bagaimana. Apakah sudah sesuai dengan koridor-koridor yang sudah ditentukan bahwa lansia itu harus dipenuhi,” tegas Sutiaji, saat pertemuan dalam Rakorda Lansia beberapa waktu lalu.
Selain infrastruktur, hal penting lain yakni suprastruktur kelembagaan yang ada di pemerintahan. Menurut Sutiaji, terkait suprastruktur ini berkaitan dengan pemenuhan hak atas lansia melalui produk produk hukum yang menaunginya.
“Seperti Peraturan Wali Kota, Peraturan Daerah Kota Malang, itu bagaimana caranya bisa memberikan jaminan kepada lansia bahwa mereka harus benar-benar diurus,” tutur Sutiaji.
Ditambahkannya, begitu juga kerjasama stakeholder juga harus tetap ditingkatkan. Hal ini merupakan sesuatu yang penting untuk diperhatikan saat memberikan fasilitasi terhadap kesejahteraan lansia.
“Infrstrukturnya sudah bagus, suprastrukturnya sudah ditata, tapi yang namanya kerja samanya dengan stakeholder yang lain (itu penting). Kota Malang tidak punya panti jompo, tapi ada swasta-swasta yang punya panti jompo. Artinya ramah itu tidak hanya dinikmati oleh warga Kota Malang, tetapi warga yang datang ke Kota Malang juga bisa merasakan Malang itu Ramah Lansia,” tutur Sutiaji.
Wakil Wali Kota Malang sekaligus Ketua Komda Lansia Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko menambahkan sebenarnya berdasarkan indikator Kota Ramah Lansia secara keseluruhan sudah terpenuhi.
“Seperti indikator ruang terbuka dan bangunan yang ramah lansia. Di Kota Malang sudah terdapat alat bantu penyeberangan di beberapa titik ruas jalan. Ketersediaan fasilitas-fasilitas di area publik juga memadai,” sebut pria yang akrab disapa Bung Edi itu mencontohkan.
Beberap hal yang ditekankan wali Kota Malang, dikatakan Bung Edi juga terus berjalan dan berkembang. Misalnya seperti kerjasama dengan stakeholder, partisipasi sosial hingga partisipasi sipil. Meski begitu, ada juga yang masih menjadi l tantangan yang harus dihadapi dalam rangka menuju Kota Ramah Lansia.
“Pertama yaitu berkaitan dengan kelengkapan infrastruktur pendukung yang ramah Lansia. Kedua, pemberdayaaan ekonomi bagi lansia dan disesuaikan dengan kemampuan produktivitas lansia. Terakhir yaitu peningkatan kepedulian masyarakat terhadap perlindungan dan pemenuhan kebutuhan dasar lansia,” beber dia. (ian/aim)
