spot_img
Sunday, September 8, 2024
spot_img

Kukuhkan 646 Siswa Baru Tahun Ajaran 2024-2025; Tingkatkan Kualitas, SISMA Makin Terpercaya

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebanyak 646 siswa baru Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA) telah dikukuhkan. Pengukuhan Peserta Didik Baru, dilaksanakan di puncak Orientasi Sistem Pendidikan Islam Sabilillah (OSPIS), Sabtu (13/7). Acara digelar di Lapangan Utama Pemimpin Peradaban Dunia, Kampus 2 Sekolah Islam Sabilillah Malang.

Para siswa baru tersebar di TK Islam Sabilillah Malang 1 dan 2, SD Islam Sabilillah Malang 1 dan 2, SMP Islam Sabilillah Malang dan SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren.

Kegiatan pengukuhan dihadiri Direktur Lembaga Pendidikan Islam Sabilillah Malang Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd, Asisten Direktur II Drs. H. Moh. Ishom Ihsan, M.Pd, dan Asisten Direktur III Dr. H. Muh. Wartono, M.Pd. Turut hadir Jajaran Pengurus Yayasan Sabilillah Malang. Dan yang istimewa, juga hadir Rois Syuriah PBNU K.H. Muhammad Cholil Nafis, Lc., S.Ag., M.A., Ph.D yang juga wali siswa baru SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren.

SIMBOLIS: Direktur Lembaga Pendidikan Islam Sabilillah Malang Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd mengukuhkan siswa baru SISMA

Kabag Kesiswaan, Humas dan Kerjasama LPI Sabilillah Malang, Luqman, S.Pd M.Pd dalam laporannya menyampaikan, pada tahun ajaran 2024-2025 Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sepanjang tahun dilaksanakan cukup ketat melalui lima jalur, yaitu jalur reguler internal, jalur reguler eksternal, jalur prestasi undangan, jalur inden internal, dan jalur inden eksternal. “Kami laporkan juga bahwa terkait PPDB sepanjang tahun tersebut, secara keseluruhan terdapat kenaikan pendaftar peserta didik baru pada tahun pelajaran 2024/2025 sebesar 19,63 persen,” katanya.

Bahkan kata Luqman, saat ini pagu untuk tahun pelajaran 2025/2026 tahun depan, di SMP Islam Sabilillah Malang juga telah terpenuhi sebanyak 132 calon siswa baru yang telah melakukan daftar ulang dari 192 pagu yang disediakan.

“Kenaikan jumlah pendaftar peserta didik baru pada tahun pelajaran 2024/2025, menunjukkan bahwa Sekolah Islam Sabilillah Malang semakin dicintai, diminati, dan dipercaya oleh masyarakat, tidak hanya masyarakat Malang Raya, juga masyarakat Indonesia,” tuturnya.

OPTIMIS: Perwakilan siswa-siswi baru SISMA dari TK Islam Sabilillah Malang 1 dan 2, SD Islam Sabilillah Malang 1 dan 2, SMP Islam Sabilillah Malang dan SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren usai dikukuhkan

Dia menerangkan, untuk mewujudkan profil lulusan Pemimpin Peradaban Dunia, LPI Sabilillah Malang telah mengembangkan enam dimensi yaitu agamis, qurani, kepemimpinan negarawan, saintis, multilingual, dan berprestasi. “Lembaga Pendidikan Islam Sabilillah Malang dalam mewujudkan visi pendidikan Islam kelas dunia terus berupaya secara optimal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar dapat membentuk profil lulusan dengan enam dimensi tersebut,” terangnya.

Ungkapan bangga disampaikan Saqif El-Shirazy, siswa baru SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School. Tekadnya masuk SMAIS sudah lama. Lulusan SMP di Madiun ini merasa senang keinginannya masuk Sabilillah akhirnya tercapai.

“Dulu saya SD di Malang dua tahun. Sudah tahu Sabilillah sejak saat itu. Lalu pindah ke Bali. Dan melanjutkan SMP di Madiun. Alhamdulillah sekarang bisa kembali ke Malang dan masuk Sabilillah,” katanya.

Safiq sendiri telah mengetahui SMAIS berbasis boarding school. Siswanya wajib mukim di mahad. Tapi justru itu membuatnya semakin senang memilih sekolah ini.

TOKOH: Ketua MUI Bidang Dakwah K.H. Muhammad Cholil Nafis, Lc., S.Ag., M.A., Ph.D hadir di acara OSPIS sebagai orang tua siswa baru SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren

“Saya itu senang sekali bermain gadget. Aktif di media sosial. Tapi saya sadar, kalau ini diteruskan tanpa ada yang mengendalikan akan merusak otak. Maka saya memilih masuk sekolah ini, supaya ada yang mengingatkan dan mengarahkan,” katanya.

Saat banyak anak cenderung menginginkan sekolah umum yang bebas, Safiq justru memilih SMAIS yang 24 jam mendapat kontrol dari guru. “Di SMAIS InsyAllah saya mendapatkan banyak. Selain pengetahuan umum, agama, bimbingan budi pekerti juga keterampilan bahasa asing. Dan tentu kesenangan saya di bidang teknologi juga terwadahi disini, karena sistem dan sarana belajarnya juga sudah serba digital,” tuturnya. (imm/sir/udi)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img