MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Aneka produk inovasi mahasiswa Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dipamerkan. Prodi ini mengadakan pameran hasil praktikum pengolahan produk pakan bagi ruminansia, awal pekan lalu. Setidaknya, ada lebih dari 12 produk olahan seperti vitamin bagi hewan ternak, suplemen, ataupun jamu herbal bagi ternak.
Kepala Laboratorium Peternakan Apriliana Devi Anggraini, S.Pt., M.Sc berharap acara tersebut bisa menjadi ladang skill bagi mahasiswa untuk terus melakukan inovasi pada pakan ternak di Indonesia. “Melalui program praktikum pengolahan produk pakan ini, mereka juga didorong mengembangkan produknya hingga ke pasar global,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Prodi Peternakan juga menggelar Kuliah Pakar. Menghadirkan Consultant Animal Protein Indonesia U.S Soybean Export Council (USSEC) Ir. Yahya M. Sofwan, S.Pt., MP., IPM. sebagai narasumber.
Dalam paparannya, Yahya mengatakan, dibandingkan dengan pakan tradisional, pakan olahan ternak akan diperkirakan meningkat pertumbuhannya. Apalagi dengan seiring meningkatnya kebutuhan akan ternak di masyarakat.
Dia menyampaikan bahwa pertumbuhan olahan pakan ternak menjadi prospek yang bagus untuk sebuah industri di masa depan. Untuk menciptakan dunia usaha ternak diperlukan teknologi pengolahan pakan yang baik. Hal ini juga dapat menjadi peluang terciptanya ladang industri bertaraf ekspor. “Tingkat pertumbuhan pabrik ternak di Jawa Timur saja meningkat dari 15.445 pada tahun 2019 menjadi 20.451 pada tahun 2022,” ucapnya.
Menurutnya, proses produksi pakan ternak perlu memperhatikan kualitas dan harga untuk menunjang ekspor. Kualitas produk pakan ternak dapat menciptakan ketertarikan konsumen pada produk yang diciptakan. “Produk berkualitas dapat dilihat dari karakteristik fisik pakan ternak, seperti kandungan kimia seperti asam amino, mineral, juga kandungan untuk pertumbuhan dan perkembangan,” terangnya.
Sementara itu, Ainur Rizaldi, S.Pt selaku marketing pakan ternak Nutrifeed Puspeta Group berpendapat bahwa dalam menciptakan industri pakan ternak, perlu mengetahui kebutuhan pasar. Para peternak biasanya akan memilih produk pakan yang memiliki harga lebih murah dengan kualitas yang sebanding atau lebih. “Bagi peternak yang terpenting adalah harga. Jika harganya sebanding dengan kualitas atau bahkan lebih, biasanya akan lebih dipilih,” ucapnya.
Menurut alumni program studi peternakan itu, kunci keberhasilan usaha peternakan adalah pada manajemen pakan, genetik, dan manajemen pemeliharaan. Jika suatu ternak memiliki genetik yang bagus namun tidak diimbangi dengan pakan yang berkualitas, maka hasil ternak juga akan menurun. (imm/udi)