spot_img
Tuesday, November 28, 2023
spot_img
- Advertisement -spot_img

Kuliah Tamu Teknik Elektro UMM, Di Era AI, Skill Harus Di Atas Rata-rata

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Founder dan CEO Mudif Consulting, M. Adnan  Fatron mengisi Kuliah Tamu Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pekan lalu. Kuliah tersebut mengangkat tema Kiat Sukses Tanpa Mengganggu Lulus Kuliah Tepat Waktu. Tujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar memiliki perencanaan karir yang matang.

Dalam kesempatan tersebut, Adnan menjelaskan, ada sekitar puluhan juta masyarakat Amerika dan Jerman yang berpotensi menjadi pengangguran di 2030. Itu dilansirnya dari Mckinsey Global Institute. “Hal ini disebabkan karena perubahan teknologi yang pesat dan menggeser lapangan pekerjaan manusia,” katanya.

Menurutnya, kondisi tersebut juga membuat masyarakat Indonesia menjadi tidak produktif dan hanya mengandalkan teknologi. Menurut data riset Kemenristek-dikti, 80 persen masyarakat Indonesia tidak melakukan hal yang produktif. Sebanyak 600.000 sarjana menjadi pengangguran yang tidak memiliki skill yang tepat. “Karena banyak lulusan Indonesia yang hanya memiliki kemampuan rata-rata,” kata dia.

- Advertisement -

Adnan juga menyampaikan, penyebab gagalnya seseorang itu adalah adanya standar yang diciptakan di kalangan masyarakat. Terlebih, masyarakat selalu membandingkan kesuksesan diri sendiri dengan orang lain sehingga tercipta standar umum kesuksesan di masyarakat yaitu harta, jabatan, ilmu, dan disukai orang lain.

Masyarakat juga takut bahwa pekerjaannya akan digeser oleh adanya Artificial Intelligence (AI). Padahal, kecerdasan buatan atau AI patut dikolaborasikan bersama dengan manusia. Yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru yang tentu bermanfaat. “Manusia tidak akan digantikan oleh kecerdasan buatan, tapi akan digantikan oleh manusia lain yang bisa menggunakan kecerdasan buatan,” tambahnya.

Sementara itu, Prof. Ir. Ilyas Masudin, MLogSCM., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik menyampaikan bahwa mahasiswa perlu membuat planning terhadap apa yang dicita-citakan. Hal ini juga akan membantunya untuk mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan dunia kerja sehingga tidak akan tergerus dengan adanya teknologi. Hal ini juga dipersiapkan oleh UMM melalui adanya program Center of Excellent (CoE) untuk mempersiapkan mahasiswanya ke jenjang karir yang lebih tinggi.

Tidak hanya terfokus pada konsentrasi jurusan yang ditempuhnya, tapi juga membekali mahasiswa dengan skill yang bisa diasah sesuai minatnya.“Oleh karenanya, saya yakin acara ini bisa semakin membuka wawasan mahasiswa mengenai dunia kerja. Saya kira, pekerjaan yang baik adalah memberi pekerjaan bagi orang lain,” tandasnya. (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
Pasang Iklan/Order Liputan