MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ribuan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) memenuhi Gedung Graha Cakrawala, Selasa (27/2) kemarin. Mereka mengikuti Kuliah Tamu, yang dihadiri oleh Presiden Direktur PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk Suhendra Wiriadinata, sebagai pemateri.
Kuliah Tamu mengangkat tema : Keberlanjutan dalam industri Pulp dan Kertas, Tantangan dan solusi untuk masa depan. Para mahasiswa mendapat tambahan wawasan tentang perkembangan industri dan permasalahan yang dihadapi saat ini. Para mahasiswa begitu antusias. Gedung Graha Cakrawala full. Ratusan bahkan rela duduk lesehan di serambi ruang utama.
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd menyampaikan bahwa melalui materi kuliah tamu ini diharapkan terbentuk perilaku yang sehat dan mencerdaskan. Kehadiran direksi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, akan melahirkan proses yang berkelanjutan.
“Kami senang dapat bersinergi dalam sebuah proses pendidikan bersama perusahaan yang memiliki visi misi yang sama. Produk yang dihasilkan sehat dan ramah lingkungan. Ini menjadi sesuatu yang bisa kita kolaborasikan,” ujarnya.
Maka dalam kesempatan tersebut, UM bersama PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia melalui penandatanganan MoU kerja sama. Dari pihak UM diteken langsung oleh rektor dan para dekan. Dan dari PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia diteken oleh Suhendra Wiriadinata, selaku Presiden Direktur.
Dari kesepakatan kerja sama itu, akan banyak yang bisa dilakukan secara kolaborasi. Para dosen dapat melakukan riset di perusahaan dan mahasiswa juga bisa magang sampai pada pengabdian kepada masyarakat.
Beberapa produk yang dihasilkan oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia sendiri antara lain berupa produk kertas, tempat makanan yang sehat dan sebagai.
Rektor berharap Kuliah Tamu kali ini dapat membuka cakrawala mahasiswa. Tidak hanya dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tetapi juga MIPA, Psikologi, Sastra, dan fakultas lainnya.
“Semoga ini menjadi bagian dari proses belajar,” harapnya.
Menurutnya, tidak mungkin sebuah perubahan terjadi tanpa melalui ide.
Sehingga kuliah umum ini untuk memperluas cakrawala berpikir mahasiswa. Mereka akan belajar sebuah manajemen perusahaan agar dapat tumbuh, kompetitif dan berkelanjutan.
Sementara itu, dalam materinya, Presdir Tjiwi Kimia Suhendra Wiriadinata membeberkan jika perusahaannya mampu memproduksi kertas sebanyak 98 juta ton per tahun. Pihaknya menyumbang pendapatan negara nomor tiga terbesar setelah minyak. Devisa yang dapat diraup perusahaan ini mencapai 52 Miliar dolar per tahunnya.
Sedangkan mengenai bahan baku, Tjiwi Kimia mengambil 70 persen dari kayu. Sisanya dari bahan daur ulang. Guna mengimbangi ketergantungan dengan alam, pabrik kertas ini mengembangkan program desa makmur peduli. Yakni memberikan edukasi kepada masyarakat pelosok yang membuka lahan ladang tanpa harus membakar. “Program ini diapresiasi dan diduplikasi oleh Pemerintah serta beberapa perusahaan lain,” ungkap Suhendra.
Lewat keberhasilan program desa makmur, Tjiwi Kimia saat ini telah mampu ekspor kertas ke 100 negara. Namun dengan tetap menerapkan prinsip keberlanjutan, serta mengimplementasikan program CSR untuk penghijauan dan kesejahteraan masyarakat desa. (imm)