MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kepala Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH, mengisi materi Kuliah Umum di Universitas Negeri Malang (UM), Kamis (15/5) kemarin. Acara ini digelar di Lantai 9 Rektorat UM, dengan dihadiri Rektor UM serta segenap pimpinan universitas.
Ratusan mahasiswa peserta kuliah umum mengikuti dan menyimak dengan penuh antusias. Kuliah Umum kali ini, mengangkat tema : Wujudkan Generasi Muda Unggul dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Kami sangat apresiasi UM punya inisiatif besar menggelar kuliah umum ini. Menurut kami ini sangat positif untuk memilih kader-kader terbaik nanti yang akan dipilih menjadi pegawai negeri,” katanya.
Dia berharap melalui Kuliah Umum ini komunikasi dan kerjasama antara BKN dengan UM semakin erat. Misalnya dalam peningkatan jenjang pendidikan pegawai, baik S2 maupun S3, sesuai program studi yang dibutuhkan Pemerintah Daerah. “Harapan selanjutnya tentu dengan sinergi dan kolaborasi ini cita-cita besar untuk mencapai Asta Cita bisa terwujud,” imbuhnya.
Dia menuturkan, kolaborasi BKN dengan kampus-kampus, terutama Universitas Negeri Malang, merupakan sebuah keniscayaan. Indonesia saat ini memiliki 4,7 juta ASN. Dan saat ini sedang proses penambahan 1 juta lagi.
Dari sekian ASN yang dibutuhkan memiliki keahlian dan kompetensi yang beragam. Sesuai dengan harapan presiden untuk mendongkrak sektor kemandirian pangan, kemandirian air, kemandirian energi, hilirisasi dan sebagainya. “Dan SDM yang sesuai dengan kualifikasi tersebut tentu merupakan hasil produk dari perguruan tinggi. Makanya sinergi ini perlu kita perkuat,” ungkapnya.
Bangsa Indonesia memiliki generasi yang unggul dan kompeten. Semua bidang kompetensi telah dimiliki. Baik di bidang teknologi, pertanian, kelautan, ekonomi dan sebagainya. “Semua memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mengabdi untuk bangsa ini,” ujar Zudan.
Sementara itu, Rektor UM Prof. Dr. Hariyono, M.Pd mengatakan, seseorang penting untuk memiliki cita-cita besar mengubah suatu negara atau dunia. Namun yang jauh lebih penting dari itu mengubah karakter diri lebih dulu.
“Nilai luhur tidak bisa kita kesampingkan. Sebab bangsa ini kuat apabila dibangun dengan asas kejujuran dan keilmuan. Tidak hanya unggul intelektual, tetapi juga berintegritas. Dan SDM seperti inilah yang kita butuhkan untuk menyambut Indonesia Emas,” pungkasnya. (imm/udi)