Malang Posco Media-Kesuksesan Mercado Culinário Indonésio di bulan Juni 2022 membuat KBRI Lisabon kembali menyelenggarakan Mercado Culinário Indonésio untuk kedua kalinya di tahun 2022, tepatnya di bulan Oktober 2022. Mercado kali ini diselenggarakan di tengah musim gugur di Portugal dan merupakan ajang memenuhi kerinduan diaspora Indonesia maupun masyarakat Portugis atas kuliner Indonesia.
Mercado Culinário Indonésio adalah terjemahan bahasa Portugis yang artinya “Pasar Kuliner Indonesia”. Ajang ini bertujuan untuk mempromosikan kekayaan kuliner serta produk Indonesia di Portugal.
Antusiasme ini bertepatan dengan misi Duta Besar LBBP RI untuk Portugal, Bapak Rudy Alfonso, yang ingin mempromosikan citra positif Indonesia.
“Saya yakin dukungan citra positif Indonesia di sisi kuliner akan memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi Indonesia dan Portugal,” ujar Dubes Rudy dalam sambutannya.
Beliau juga menyinggung tentang harapan ekspansi masakan tradisional Indonesia di negara yang terkenal akan permainan sepak bolanya itu.
“Saya senang semakin banyak orang Portugis yang suka masakan Indonesia. Nah, kita mengharapkan juga semakin banyak pula diaspora Indonesia yang membuka restoran di sini (Portugal),” sebut beliau dengan semangat.
Tak disangka-sangka, cuaca selama acara berlangsung sangat bersahabat. Walaupun temperatur kota Lisabon sudah sejuk, hal ini tidak menggoyahkan semangat para pengunjung untuk merasakan kuliner Indonesia.
Pada edisi kali ini, ada sebanyak 500 orang yang memadati halaman belakang KBRI Lisabon dan sibuk memilih kudapan nusantara yang ingin dicicipi.
Ada sekitar 40 jenis makanan yang dijual, mulai dari menu favorit sate ayam, nasi goreng, mie goreng, bakso, bubur ayam, rendang, siomay, nasi kuning, ayam woku, aneka lumpia, hingga beragam gorengan dan jajanan pasar.
Primadona kuliner tetap dipegang oleh sate ayam dengan lebih dari 1000 tusuk yang habis terjual sebelum acara selesai.
Tidak hanya menyajikan kuliner, kali ini KBRI Lisabon menerima partisipasi stand agen perjalanan Travelutions yang menyediakan paket-paket wisata ke Indonesia. Selain itu, Emirates sebagai salah satu maskapai internasional yang memiliki rute penerbangan (dengan satu kali transit) Lisabon – Jakarta dan Lisabon – Bali, juga ikut berpartisipasi dalam MCI.
“Banyak pengunjung yang menanyakan tentang Indonesia, khususnya setelah perbatasan dibuka dan masuknya paspor Portugal dalam daftar Visa on Arrival di Indonesia. Kami [Emirates] menyambut baik keikutsertaan Emirates dalam MCI karena bersamaan dengan minat pasar dan traffic yang kuat ke Indonesia, khususnya Bali,” kata Ana Paula dari Emirates di sela-sela acara.
Bila ingin mencoba pijat refleksi Indonesia, pengunjung juga dapat menikmati jasa pijat di stand Swans Spa & Message selama sepuluh menit.
Di samping mencicipi gastronomi nasional Indonesia, ajang MCI juga digunakan untuk promosi kebudayaan seperti musik dan tarian tradisional.
Salah satu musik yang ditampilkan adalah lagu ‘Indonesia Pusaka’ oleh João Oliveira, alumni beasiswa BSBI dan peserta kelas bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh KBRI. Selain itu, pengunjung juga dibuat terbuai oleh alunan permainan nada Gender Bali oleh Vanessa, alumni Darmasiswa ISI Denpasar.
Di seni tari, Grup Citraloka Dance berhasil memukau pengunjung dengan penampilan tari Topeng Keras Bali. Pengunjung juga memanfaatkan momen usai penampilan untuk foto bersama penari yang masih mengenakan kostum tradisional.
Untuk menambah semarak hiburan, KBRI mengadakan perlombaan karaoke yang diperuntukkan bagi diaspora Indonesia. Inilah yang otomatis membuat para pengunjung ikut bergoyang heboh.
“Seru sekali bisa berkumpul dengan sesama WNI sambil bernyanyi bersama,” tutur ibu Yohana, WNI yang kini menetap di Algarve dan rela menempuh perjalanan sejauh 250 km untuk datang ke MCI.
Melihat animo pengunjung yang bahkan jumlahnya meningkat dibanding penyelenggaraan Mercado sebelumnya, KBRI optimis bahwa acara MCI diterima dengan baik oleh masyarakat di Portugal.(Okky Putri Prastuti/MPM)