MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kondisi pasca pandemi yang sudah sepenuhnya normal mempengaruhi tingkat kunjungan wisata. Tidak hanya di wisata rekreasi, namun juga wisata edukasi sejarah seperti edukasi ke museum-museum. Tingkat kunjungan mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan, seperti di Museum Brawijaya Kota Malang.
Kepala Museum Brawijaya Letnan Andri Rompis mengungkapkan peningkatan kunjungan ini tidak hanya berasal dari turis lokal, namun juga turis mancanegara.
“Puncaknya Juli-Agustus ini ramainya. Terus nanti agak berkurang September dan biasanya ramai lagi mulai pertengahan Oktober, November, Desember, tingkat kunjungan beragam. Sebulan total antara pengujung wisatawan lokal sama mancanegara 3 ribu-4 ribu pengunjung per bulan. Turis lokal dan mancanegara,” ungkap Andri.
Menurut Andri, turis mancanegara ini biasanya memang puncak berkunjungnya juga ketika musim panas seperti saat ini. Dalam satu hari bisa 3 hingga 20 turis mancanegara yang berkunjung.
“Kebanyakan dari Belanda, karena mereka banyak yang menelusuri jejak nenek moyang mereka,” terangnya.
Pihaknya juga terus berupaya memberikan layanan yang terbaik kepada para pengunjung. Seluruh barang koleksi di Museum Brawijaya terus dirawat secara rutin. Hingga saat ini Museum Brawijaya sudah mempunyai sebanyak 1.642 benda koleksi yang beragam.
Mulai dari koleksi senjata, perangkat komunikasi, keris, baju peninggalan, foto hingga film yang semuanya punya nilai sejarah tinggi. Pihaknya kini juga tengah berupaya menjajaki penambahan koleksi baru dari para keturunan TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar).
“Rencananya ada dari paguyuban TRIP, barang koleksi peninggalan dulu. Sekarang sudah generasi tiga, berupa perlengkapan baju, sepatu, senjata, pasti anak cucu banyak yang nyimpan. Supaya TRIP itu dikenang maka mau ditaruh disini. Berapa itemnya belum tahu, karena kalau diserahkan nanti kita ada semacam memorandum serah terima apa saja bentuknya yang diberikan dan apa saja,” ungkapnya.
Terlepas dari itu, Andri berharap dengan meningkatnya kunjungan masyarakat ke museum, sejarah perjalanan bangsa tidak terlupakan. Apalagi ditengarai, anak muda sekarang dihadapkan dengan pengaruh pengaruh luar yang mengancam wawasannya terhadap kebangsaan.
“Jangan pernah melupakan sejarah, karena bangsa yang besar itu adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan. Anak sekarang banyak yang lupa dengan sejarah. Harapan saya dari sekolah sekolah bisa dijadwalkan kunjungan terkait sejarah, khususnya pelajar di Kota Malang itu,” pungkasnya. (ian/aim)