spot_img
Wednesday, June 25, 2025
spot_img

Kunjungi Keluarga Korban Bullying Alm Rizki Kurnia Wahyu Aditya, Cak Nur: Harus Jadi Titik Balik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pemkot Batu terus berupaya agar bullying atau perundungan tidak terjadi kembali. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memberikan semangat dan motivasi kepada keluarga korban bullying yang sempat terjadi di Kota Batu tahun lalu.

Wali Kota Batu Nurochman bersama dengan Ketua DPRD Kota Batu Didik Subianto, didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Sosial berkunjung ke kediaman Alm Rizki Kurnia Wahyu Aditya (14) warga Jalan Bromo Gang 4 Kelurahan Sisir Kota Batu, Sabtu (31/5) lalu.

“Kunjungan kemi ke rumah almarhum bertujuan untuk bersilaturahim kepada keluarga almarhum yang diterima oleh kedua orang tua alm Rizki (14), saudara kembarnya serta para guru dan Kepala SMP Negeri 2 Kota Batu. Kami juga menyampaikan rasa duka yang mendalam terhadap kejadian ini, sekaligus memberikan motivasi kepada saudara dan adik almarhum,” ujar Cak Nur kepada Malang Posco Media, Minggu (1/6) kemarin.

Pada momen tersebut Pemkot Batu berjanji akan memberikan perlindungan pendidikan dan membantu pendidikan saudara korban yang saat ini masih di bangku kelas 3 SMP untuk berlanjut ke jenjang sarjana melalui program 1.000 Sarjana yang dicetuskan oleh Nurochman-Heli.

Ke depan, Cak Nur berharap kejadian serupa tidak terulang, dan akan memberikan pembelajaran baik untuk siswa maupun orang tuanya dengan program “Parenting for Parent.” Tujuannya untuk memberikan pengetahuan dan kepekaan serta pentingnya komunikasi dalam lingkungan.

“Kemarin kami berkunjung untuk memberikan support kepada orang tua sekaligus saudaranya untuk tetap semangat. Kami punya komitmen dan program 1.000 sarjana, akan memberikan perhatian kepada mereka,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa persoalan pembullian baik yang terjadi di lingkungan sekolah maupun rumah tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja. Namun membutuhkan keterlibatan masyarakat dan lingkungan sekitar.

“Semuanya harus memiliki persepsi yang sama untuk saling memberikan dukungan, perlu keterlibatan masyarakat, teman-teman DPRD dan lingkungan sekitar. Ini menjadi penting untuk punya frame yang sama di sekolah dan anak-anak yang sedang menempuh dunia pendidikan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, diungkapnya bahwa kunjungan ini bukan sekadar bentuk belasungkawa, tetapi juga menjadi simbol komitmen moral dan tanggung jawab bersama dalam melindungi masa depan anak-anak. Tragedi yang menimpa alm. Rizki Kurnia Wahyu Aditya adalah luka mendalam yang mengingatkan kita semua bahwa bullying bukanlah persoalan sepele, ia bisa merenggut harapan, semangat hidup bahkan nyawa.

“Untuk itu peringatan Hari Anti Bullying ini harus menjadi titik balik. Di mana seluruh elemen pemerintah, sekolah, keluarga dan masyarakat bersatu dalam satu tekad untuk menciptakan ruang aman bagi setiap anak untuk tumbuh dan belajar tanpa rasa takut, tanpa tekanan, tanpa kekerasan,” tegasnya.

Cak Nur mengajak masyarakat dengan peristiwa yang pernah terjadi tidak hanya menjadi pengalaman pahit. Tapi dapat dijadikan sebagai api semangat untuk membangun generasi yang saling menghormati, peduli, dan kuat secara emosional.

“Karena satu anak yang terluka, adalah tangisan kemanusiaan yang harus kita dengar bersama. Dan dari rumah kecil di Gang 4 Jalan Bromo ini, semoga lahir harapan baru bahwa tak ada lagi anak yang harus menjadi korban dan tak ada lagi keluarga yang harus kehilangan karena bullying,” pungkasnya.(eri/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img