Malang Posco Media – Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah mengunjungi sejumlah korban luka Tragedi Kanjuruhan. Mulai dari berat, sedang, hingga ringan didatangi tim yang diketuai Menkopolhukam Mahfud MD tersebut.
Pertama yang didatangi adalah Fabianca Cheendy Chairun Nisa (14 tahun) yang mengalami pendarahan dalam mata, sesak napas dan batuk-batuk.
“Retina matanya sampai detik ini tidak ada warna putihnya,” ujar Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Akmal Marhali.
TGIPF juga menemui dua bersaudara Rafi Atta Dzia’ul Hamdi (14) dan kakaknya Yuspita Nuraini (25). Sang adik mengalami pendarahan dalam mata dan kakaknya sampai detik ini masih batuk dan sesak napas. Begitu juga M. Iqbal (16 tahun) yang juga mengalami pendarahan dalam mata serta luka-luka di kaki dan pinggang akibat terinjak-injak. Sementara Ahmad Afiq Aqli asal Jember masih dirawat dengan mata merah, kaki dan tangan patah.
“Semua gara-gara gas air mata,” tegas dia.
Sampai detik ini tercatat total korban 705 orang, terdiri dari korban meninggal dunia 130 orang dan korban luka sejumlah 575 orang. Korban luka terbagi ke dalam tiga kategori, luka ringan sebanyak 507 orang, luka sedang 45 orang dan luka berat sebanyak 23 orang. Sementara korban yang masih menjalani rawat inap 36 orang.
“Para korban luka harus menjalani perawatan intensif. Bukan hanya soal luka jasmani, tapi juga luka rohani. Trauma healing menjadi salah satu yang menghantui. Karena itu, pihak-pihak terkait harus memberikan perhatian khusus,” tandas dia. (ley/lin)