spot_img
Wednesday, October 16, 2024
spot_img

Kunjungi Malang, Emil Perjuangkan Masa Depan Angkot

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengunjungi Kota Malang, Senin (14/10) kemarin. Didampingi istrinya Arumi Bachsin, Emil berkeliling ke sejumlah titik. Setelah bertemu dengan para pedagang dan masyarakat di Pasar Oro-Oro Dowo, Emil menyempatkan sarapan pagi bersama sejumlah sopir angkot di depan Stasiun Malang Kota Baru.

Dalam kesempatan itu, Emil lebih banyak mendengarkan curhatan sopir angkot terkait eksistensi angkot setelah adanya kendaraan penumpang berbasis online maupun bis sekolah. Selain itu, ia juga mendapatkan aspirasi agar bisa insentif pajak kendaraan bermotor juga dirasakan oleh mereka yang ber-plat kuning dan tidak tergabung koprasi.

- Advertisement -

Menurut Emil, masa depan angkot ini menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan. “Ini aspirasi yang bisa diperjuangkan, bisa disukseskan. Yang tidak kalah penting adalah masa depan angkot karena kami juga ingin nanti sekolah menertibkan bersama kepolisian agar anak sekolah yang tidak punya SIM jangan naik motor. Bahkan bus sekolah katanya tidak banyak yang menggunakan karena mulai ada yang coba coba naik motor sendiri,” jelas Emil usai bertemu sopir-sopir angkot.

Terkait masa depan angkot tersebut, Emil mendapatkan informasi bahwa setidaknya ada sekitar 1.500 angkot yang kesulitan mencari penumpang selama beberapa tahun belakangan ini. Hal itu perlu dibenahi sebelum diperkenalkan moda transportasi baru seperti Trans Jatim.

Oleh karenanya, apabila dirinya dipercaya kembali menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil akan berhati hati dalam menerapkan program Trans Jatim. Pertama ia akan memetakan kebutuhan yang ada, lalu melakukan penertiban pelajar yang menggunakan motor, dan yang utama adalah memetakan rute dan trayek.

“Banyak langkah di depan mata. Mulai dari penertiban anak sekolah yang tidak punya SIM, bagaimana mendapat insentif pajak bagi plat kuning. Kami melakukan BTS (Buy the Service/ Trans Jatim) dengan penuh kehati-hatian,” tegasnya.

Disamping tentu nantinya ia akan meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk berkontribusi aktif terhadap persoalan tersebut. “Karena ini adalah layanan perkotaan. Kami berhati hati sekali,” tutur dia.

Setelah berbincang dengan para sopir angkot, Emil kemudian berdialog bersama Malang Peduli Demokrasi di Rumah Makan Kertanegara. Beragam persoalan disampaikan, misalnya seperti masalah PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), kasus kekerasan anak, hingga persoalan pedagang pasar di Kota Malang. (ian/udi)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img