spot_img
Saturday, July 27, 2024
spot_img

Kunker Jejaring Parekraf se Kota Batu 2024, Timba Ilmu ke Kemenparekraf dan ICCN

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Batu bersama Bagian Perekonomian dan SDA, Disparta, Diskominfo, Diskumperindag, Dispertan dan Bappelitbangda Kota Batu, melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) RI mulai 27 Februari hingga 1 Maret.

Dalam kunjungan selama empat hari tersebut banyak ilmu yang ditimba oleh KEK Kota Batu. Rombongan juga ke ruang pamer M Bloc Space Jakarta. Dilanjut ke Bandung Creative Hub dan Indonesia Creative Cities Network (ICCN), serta ditutup di Pasar Kreatif Jawa Barat.

- Advertisement -

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Siddiq mengatakan bahwa kunjungan KEK bertajuk “Jejaring Pariwisata dan Ekonomi Kreatif” merupakan yang pertama kalinya. Dari kunjungan tersebut ada beberapa locus yang dituju. Hari pertama ke Kemenparekraf (Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) diterima oleh Deputi 7 Ekonomi Digital & Produk Kreatif, Deputi 2 SDM Kelembagaan, Deputi 4 Investasi, Deputi 3 Infrastruktur.

“Pada kunjungan ini KEK Kota Batu yang terdiri dari pentahelix stakeholders berdiskusi terkait positioning lembaga komite. Serta merespon program Kementerian Parekraf dari lintas Deputi yang sekiranya dapat jadi relasi kerjasama, acuan dan model program di daerah,” ujar Arief.

Locus kedua di M Bloc Space Jakarta. Di sana rombongan belajar tentang optimasi ruang ex gudang pabrik PERURI menjadi ruang pamer, tumbuh, ekspresi, dagang, market berbagai sub sektor ekraf yang berbasis industri. Hari kedua, dilanjutkan ke Bandung Creative Hub, suatu ruang publik gratis bagi pelaku industri kreatif.

“Di Bandung Creative Hub (BCH) diceritakan bahwa ruang kreatif tersebut lahir dari ide kumpul-kumpul Walikota Ridwan Kamil tahun 2017 bersama jejaring komunitas atas kebutuhan ruang, berkarya, pameran, dibangun dinas perindag (bidang ekraf). Dari kegiatan tersebut akhirnya gedung diserahkan ke Disbudpar untuk dibuat BCH,” bebernya.

Terbukti dengan adanya BCH, dihitung berdasar asas manfaat mampu menggeliatnya ekosistem ekraf. Selain itu menjadi wahana wisata urban dan kunjungan maupun praktik belajar industri kreatif. Serta memberi kemudahan akses dan layanan tumbuhnya ekosistem Ekraf di Kota Bandung.

“Locus kedua menuju kawasan heritage Kota Bandung, Jl. Braga, kami belajar ke Indonesia Creative Cities Network (ICCN). Di sini forum komunitas ekraf di Indonesia yang bergerak mandiri bersama jejaringnya di 250 kota/ kab se Indonesia. Sedangkan di Batu sejak 2018 telah terhubung dangan ICCN. Forum komunitasnya bernama Batu Creative Hub, yang saat ini juga menjadi pengurus Komite Ekraf Kota Batu dari unsur komunitas,” urainya.

Lebih lanjut, ICCN adalah metamorfosa dari Bandung Creative City Forum (BCCF). Dimana saat ini juga berkontribusi dalam Komite Ekraf Kota Bandung dan Komite Ekraf Jawa Barat (KREASI). Perannya mengadvokasi tumbuhnya indeks pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia bersama Kemenparekraf & UNESCO Creative Cities Network.

Dari ICCN, fokus mengupas milestone, roadmap, langkah strategis, pedoman pengembangan kota kreatif yang kini sudah menjadi 2 buku tentang Pengembangan Kota Kreatif dan Buku JENAMA Kota berbasis Budaya/ Kalcer (Pekan Kebudayaan Nasional 2023).

“Locus ketiga kami menuju Pasar Kreatif Jawa Barat. Ini merupakan wahana kawasan ritel business industri kreatif yang berdiri di lahan aset Pemprov Jabar dan dikelola oleh BUMD Prov. Jabar JASWITA bersama KREASI. Di tempat ini kami bertemu secara khusus dengan perusahaan pengembang web, aplikasi DICODING yang telah eksis berbisnis dalam skala nasional,” ungkapnya.

Produk dari Pasar Kreatif Jabar adalah platform pengembangan Ekraf Dashboard yang telah diterapkan oleh Kabupaten Bandung dan KUMMARA selaku perusahaan pengembang permainan Game Based Learning dan telah melayani klien multinasional sejak 2010. Di sini KEK Kota Batu menimba materi tentang creative thinking dan Creative Catalist bagi local leader (komunitas dan birokrasi pemerintahan) berbasis seriously Game.

“Besok (hari ini, red) kami berkunjung dan belajar ke Disbudpar Pemkab Bandung yang karakter aset wilayahnya mirip dengan Kota Batu. Kami harap kunker ini KEK Kota Batu menimba banyak ilmu. Untuk kemudian diinovasikan sesuai potensi Kota Batu yang tentunya akan berdampak pada perkembangan ekraf di Kota Batu,” pungkasnya.(eri/lim)

- Advertisement - Pengumuman
- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img