MALANG POSCO MEDIA– Arema FC gagal memberikan kado kemenangan untuk Aremania. Di tengah euforia HUT ke-37 Arema pada 11 Agustus 2024, anak asuh Joel Cornelli ini tertahan dari Dewa United kala bertanding di Stadion Soepriadi Kota Blitar, Senin (12/8) kemarin. Skor kacamata 0-0 harus diterima Tim Singo Edan, sekaligus melanjutkan start kurang maksimal yang berlangsung dalam empat musim terakhir.
Arema FC memiliki ambisi menang ketika menghadapi Dewa United. Kado HUT dinilai sempurna bila berhasil memenangi laga kemarin. Sayangnya, upaya tersebut menemui tembok tebal Dewa United yang dihuni banyak pemain bintang seperti Taisei Marukawa, Alexis Messidoro, Jaja, Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri hingga penjaga gawang asal Belanda Sonny Stevens.
Dalam laga kemarin, Alfarizi dkk menampilkan permainan cepat di awal babak pertama. Namun Dewa United justru lebih dulu mengancam dan sempat membuat gol.
Melalui terobosan Alexis Messidoro, winger Taisei Marukawa menjebol gawang Lucas Frigeri. Namun sang pemain terjebak offside sehingga gol dianulir wasit.
Setelah gol tersebut Arema FC mencoba keluar lebih menyerang. Terdapat peluang emas dari Charles Lokoli Ngoy dan Salim Tuharea. Akan tetapi peluang tersebut gagal menjebol gawang Sonny Stevens. Setelah itu terdapat beberapa peluang juga dikreasikan oleh Dewa United. Namun sampai laga usai di 45 menit babak pertama, skor bertahan 0-0.
Babak kedua, Arema FC yang telah kehilangan Salim di awal babak pertama dan digantikan Dedik Setiawan, kembali melakukan sejumlah pergantian. Choi Bo-kyung dan Jayus Hariono ditarik keluar, digantikan Syaeful Anwar serta Julian Guevara.
Namun, upaya Arema FC masih membentur kesolidan Dewa United yang dikoordinir Jaja dan Ricky Kambuaya di lini tengah. Petaka bagi Arema FC di menit 71. Julian Guevara kolaps, harus ditarik keluar dan dilarikan ke rumah sakit setelah berbenturan dengan bek Thales Lira.
Laga sempat terhenti beberapa menit untuk melakukan perawatan pada Julian di dalam lapangan hingga akhirnya diboyong ambulans menuju rumah sakit.
Setelah pertandingan berlanjut, Arema FC masih kesulitan menembus gawang Dewa United. Upaya memasukkan pemain seperti Muhammad Rafli yang menggantikan Dedik Setiawan pun tak berujung gol meskipun di perpanjangan waktu babak kedua, Arema FC keluar menyerang. Skor akhir tetap 0-0.
Pemain Arema FC Syaeful Anwar mengatakan, hasil yang didapatkan timnya tidak bagus. Pasalnya, mereka tak mematok target imbang melawan Dewa United.
“Sebenarnya ini hasil kurang baik, karena kami sepakat baik dari pemain, tim pelatih hingga official, kalau laga ini wajib menang. Kami mau menjadikan kemenangan sebagai kado ultah Arema,” katanya.
Hanya saja fakta di lapangan berjalan lain. Arema FC kesulitan menunjukkan penampilan impresif seperti halnya ketika di Piala Presiden 2024.
“Tapi kami janji, di laga berikutnya harus mencetak kemenangan nanti,” tegas dia.
Sementara itu, Pelatih Arema FC Joel Cornelli mengatakan bila pertandingan kemarin laga yang luar biasa. Kedua tim bermain bagus dan menunjukkan keinginan untuk menang.
Arema FC pun berusaha membuat gol lebih dulu demi memberikan tekanan tambahan pada tim tamu. “Di babak pertama kami coba cari gol lebih dulu dan di babak kedua sudah siap dalam mengontrol permainan. Tapi Dewa United punya kualitas pemain, terutama di lini tengah yang bagus,” kata dia.
Timnya pun membuat strategi dengan memasang dua gelandang bertahan. Yakni Arkhan Fikri dan Jayus Hariono untuk meredam eksplosivitas Jaja, Alex Messidoro, hingga Ricky Kambuaya, yang ditopang dua sayap Taisei Marukawa dan Egy Maulana Vikri.
“Jadi kami pasang dua gelandang bertahan. Mereka bermain dengan bagus, termasuk sayap di depan yang ikut membantu pertahanan. Pas kehilangan Salim, dan diganti Dedik di sayap, gelandang sudah siap dan kami bertahan dengan bagus juga,” katanya.
Di babak kedua, Arema FC mencoba lebih mengontrol laga. Masuknya Julian Guevara, membuat serangan juga lebih kuat. Tapi, pas pemain asal Kolombia tersebut kolaps di pertengahan babak kedua, kepanikan mulai melanda tim. Sejak saat itu, giliran Dewa United yang berkali-kali mengancam pertahanan Arema FC.
Dia pun mengapresiasi kinerja pemain meskipun gagal menang. “Tapi kami harus evaluasi agar lebih maksimal selanjutnya. Semuanya akan kami persiapkan dengan baik,” ujarnya.
Di sisi tim tamu, pelatih Dewa United Jan Olde Riekerink justru tampak lebih kecewa pada hasil yang didapatkan timnya. Hal ini karena permainan anak asuhnya tidak maksimal di lapangan.
Dia menyoroti bagaimana pemainnya yang kerap bermain dengan bola lambung dan kemampuan individual. Padahal, dia mau anak asuhnya bekerja secara team work yang diyakini bisa memenangkan pertandingan.
“Di babak pertama Arema FC menyerang dan kami memiliki transisi yang baik. Pemain kami jadi lebih bebas saat bertahan. Tapi dengan umpan-umpan panjang kami tidak akan bisa memenangkan pertandingan.
Cara bermain individu tidak akan bisa memenangkan kejuaraan. Tim yang akan memenangkan kejuaraan (kompetisi) bukanlah yang bermain secara individu,”
terangnya.
Menurut dia, timnya harus belajar banyak dari laga kemarin. Termasuk bagaimana melihat Arema FC yang sudah lebih siap berkompetisi.
“Kami belajar banyak dalam pertandingan ini. Semoga pertandingan ini menjadi pembelajaran bagi kami, karena kalau kita lihat, Arema sudah berada dalam level kompetisi, sedangkan kami berusaha berkembang,” pungkasnya.
Dengan hasil tersebut, Arema FC dan Dewa United berkutat di papan tengah dengan torehan satu poin. Tim Singo Edan di posisi 10, sedangkan Dewa United di peringkat 11. Laga kemarin pun menjadi pertandingan dengan hasil seri satu-satunya di pekan pertama BRI Liga 1 2024/2025. (ley/van)